Header Ads

Semarak SEMUKA Se-Bandung Raya, Panggung Talenta Muda dalam Seni Musik dan Kebudayaan

 

Gambar: Penampilan Pembacaan Puisi “Gugur” Karya W.S. Rendra oleh Peserta dalam Acara Lomba SEMUKA x KS Fest Fotografi

Sumber: Alfian Panduwardana

 

BPPM Pasoendan - Ajang kreativitas seni dan budaya kembali menggema melalui acara Lomba Pentas Seni SEMUKA (Seni Musik dan Kebudayaan) x KS Fest Fotografi yang diadakan pada Sabtu (11/01) akhir pekan ini. Acara ini digelar oleh kolaborasi antara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAS.

Acara ini melibatkan puluhan peserta dari SMA se-Bandung Raya, yang berkompetisi dalam berbagai kategori seni musik dan budaya. Bertempat di Aula Soeradiredja FISIP UNPAS, kegiatan ini menjadi wadah bagi para siswa untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka sekaligus melestarikan kekayaan budaya lokal. 

Menurut Ketua Pelaksana acara ini, Feri Muhammad menyebut bahwa diangkatnya tema “Ekspresi Panggung: Dari Hati ke Panggung” dalam acara ini tidak lain untuk menjadi wadah bagi peserta agar dapat mengekspresikan bakat dan potensinya sekreatif mungkin kepada khalayak.

“Karena setiap penampilan ini, tuh, (terdiri dari) berbagai lomba, ya. Umum gitu. Jadi, kita mengambil (tema tersebut) untuk mengekspresikan bakat mereka sekreatif mungkin.” Ucap Feri.

Ia juga menambahkan, penyelenggaraan acara ini ditujukan untuk siswa-siswi SMA, SMK, dan MA Se-Bandung Raya. Selain memperkenalkan kelestarian seni budaya, tujuannya yaitu untuk mempromosikan program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial UNPAS kepada mereka. Total terdapat 9 peserta dalam kategori solo dan grup dari berbagai sekolah yang berpartisipasi pada kompetisi ini. Meski demikian, menurut Feri, panitia terpaksa menutup lebih awal pendaftarannya, mengingat keterbatasan waktu penyelenggaraan acara.

“Untuk lombanya sendiri, kami dari panitia memang mengkhususkan (pesertanya) untuk SMA, SMK, dan MA Se-Bandung Raya, sekalian untuk mempromosikan jurusan KS (Kesejahteraan Sosial), kami berharap bisa menarik sebanyak-banyaknya (siswa) untuk bergabung dalam jurusan ini. Terkait antusiasme juga ini pun sebetulnya masih banyak yang (ingin) mendaftar. Cuma dari pihak panitia harus ditutup, karena dari keterbatasan perhitungan waktu sudah terpenuhi.” Tambah Feri.

Setiap peserta membawakan masing-masing penampilan yang beragam dan menarik, sehingga acara berlangsung meriah dan riuh tepuk tangan. Diawali oleh penampilan pembacaan puisi berjudul “Gugur” karya W.S. Rendra yang dibawakan oleh siswi SMA 1 Parongpong, para peserta dan hadirin tampak khidmat mengikuti rangkaian acara.

Selain itu, terdapat penampilan Band Cuanki dari SMAN 8 Bandung, tari-tarian jaipong modern dan pertunjukkan mini teater musikal dari SMK Kesehatan Rajawali, nyanyian solo vokal Kawih Sunda, serta masih banyak lagi. Di belakang aula juga terdapat beberapa pameran foto.

Kemudian, juri yang menilai juga sangat interaktif saat menyampaikan komentar. Terdapat dua dewan juri yang turut berkomentar terkait performa peserta dalam acara ini. Antara lain Dosen Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan Dosen Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Pasundan. Keduanya menilai sesuai kriteria perlombaan SEMUKA, seperti kesesuaian ekspresi/emosi dengan tema, kreativitas peserta, dan penguasaan panggung. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Feri.

“Kriteria yang dinilai, tuh, ada kesesuaian ekspresi emosi dengan tema, kreativitas juga. Dan penguasaan panggung juga menjadi salah satu penilaian.” Ujar Feri.

Peserta yang hadir sangat menikmati keseruan penampilan demi penampilan dari berbagai sekolah yang tampak semakin antusias untuk memaksimalkan performanya sehingga suasana perlombaan berjalan cukup kompetitif. 

Sebelumnya, panitia telah mempersiapkan acara ini kurang lebih selama dua bulan. Mulai dari pembentukan struktur kepanitiaan, sampai persiapan teknis Hari-H. Meskipun mengalami berbagai hambatan seperti miskomunikasi antar panitia pada pra-acara dan penyediaan properti, akan tetapi ketua pelaksana tetap berusaha mengoordinasikan setiap panitia agar selalu berkomunikasi dengan baik. 

Amelda Aulia, salah seorang peserta dari SMK Kesehatan Rajawali, turut memberi pandangannya terkait acara ini. Menurutnya, acara ini sudah bagus dan seru. Dirinya pun telah mempersiapkan selama satu minggu untuk penampilan teater. Begitu juga komunikasi antar panitia dan peserta pun sudah baik. Hanya saja ada beberapa yang perlu diperbaiki untuk ke depannya, seperti perlunya perluasan panggung dan ketersediaan backstage bagi peserta.

“Acaranya seru banget. Dari pendaftaran, sekolahku sudah daftar dari dua minggu lalu. Kalau untuk latihan, aku latihannya satu minggu saja, sih. Tadi untuk persiapan makeup dan kostum juga dari jam empat pagi. Sejauh ini juga komunikasi sama panitianya sudah oke. Cuma karena aku (menampilkan) teater, mungkin ke depannya harusnya panggungnya lebih luas gitu, ya, terus backstage juga buat keluar masuk. Syukurnya tadi panitia segera menyediakan properti yang kami butuhkan seperti saat latihan di sekolah.” Ucap Amelda.

Feri Muhammad selaku Ketua Pelaksana Lomba SEMUKA x KS Fest Fotografi ini menutup wawancara dengan harapan untuk acara-acara serupa yang akan datang. Ia berharap, acara ini bisa berkelanjutan dan bisa membenahi evaluasi dari acara Lomba SEMUKA x KS Fest Fotografi tahun ini, mengingat acara ini sebetulnya merupakan acara perdana yang baru diselenggarakan pada periode kabinet Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAS tahun ini.

“Sebagai ketua pelaksana, saya sangat berharap kepada (pengurus) periode depan, semoga acara ini bisa berkelanjutan. Bisa menambah apa yang menjadi kekurangan dalam program kerja yang sekarang. Jangan banyak miskomunikasi intinya. Karena (acara) ini pun bisa dibilang baru pertama kali tahun ini diselenggarakan. Jadi, semoga bisa diteruskan untuk generasi yang akan datang.” pungkas Feri.

 

Penulis : Lulu Waridatunnida Fauzie

Penyunting : Erron Dwi Putra Katuwu

Tidak ada komentar