Header Ads

Paduan Tradisi dan Modernitas dalam Acara Cultural Innovation Summit 2024 Himakom

Gambar : Fashion show antarkelas yang menjadi salah satu rangkaian acara Cultural Innovation Summit 2024

Sumber : Erron Dwi Putra Katuwu

 

BPPM Pasoendan - Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Universitas Pasundan telah menyelenggarakan acara inaugurasi dengan nama Cultural Innovation Summit 2024 yang bertema "Inovasi Budaya" pada Jumat, 27 Desember 2024. Acara ini bertujuan untuk menjadi tonggak penting dalam memadukan unsur tradisional dengan modernitas di tengah arus globalisasi yang kian pesat.

Andhika Razzak selaku Project Manager acara ini mengatakan kalau tema “Inovasi Budaya” yang diangkat bertujuan untuk terus menunjukan eksistensi kebudayaan di era globalisasi saat ini. “Kenapa Inovasi Budaya? Karena di tengah gempuran globalisasi ini kita juga perlu masih ada unsur budayanya, jadi makanya kita masukin inovasi budaya jadi lebih ke tradisional modern mungkin gitu sih kalau dari temanya” ujarnya.

Dia juga menambahkan kalau acara ini sudah menjadi program kerja turun temurun dari Himakom meskipun sebenarnya bisa diselenggarakan secara sederhana saja. Tetapi dia juga menambahkan kalau acara yang dibawahi oleh bidang entertainment ini sudah seharusnya menyajikan hiburan kepada audiens tanpa melupakan aspek edukasinya.

“Kita juga dari bidang entertainment kan harus menyajikan hiburan kepada penontonnya tapi tidak lupa juga memasukan aspek-aspek edukasinya. Makanya kita tuh ada empat pilar, dimana ada Pemilihan Ketua Angkatan (program studi) Ilmu Komunikasi 2024, terus ada Pemilihan Mojang Jajaka 2024, ada Fashion Show antarkelas juga, terus sama The Stage is Yours atau unjuka bisa. Jadi yang punya bakat bisa banget tampilin bakatnya disini gitu, hitung-hitung nambah jam terbang juga” ungkapnya. Selain empat pilar tersebut, terdapat juga rangkaian acara lainnya seperti sesi talkshow dan juga performances dari para bintang tamu.

Salah satu peserta, Yova Dwi Damayanthi, mengungkapkan antusiasmenya terhadap rangkaian acara. "Seru banget! Yang paling aku tunggu-tunggu itu Mojang Jajaka dan fashion show," katanya. Ia juga tampil dalam acara ini dengan menyanyikan lagu Almost Is Never Enough dari Ariana Grande. "Acara seperti ini perlu diperbanyak lagi karena bisa menjadi wadah menyalurkan bakat mahasiswa," tambahnya.

Persiapan acara telah dimulai sejak dua bulan sebelumnya. Prosesnya melibatkan pengumpulan dana melalui sistem tiket dan kerja sama dengan berbagai media partner, seperti BPPM Pasoendan, Pasundan Radio, dan komunitas musik FISIP. Selain itu, acara ini juga didukung oleh beberapa komunitas dan lembaga kemahasiswaan Universitas Pasundan lainnya.

“Persiapannya sudah lumayan lama, dari sebulan (sampai) dua bulan yang lalu, karena kita juga kan butuh dana terus ini juga kan sistemnya beli tiket, nah ini emang agak PR juga dari ngumpulin masa-nya. Tapi alhamdulillah tiket terjual sesuai target bahkan lebih jadi bisa dibilang sangat matanglah (persiapannya)” Ujar Andhika Razzak selaku Project Manager CIS 2024.

Menurut Gubernur Himakom, Muhammad Rizal Fadilah, acara ini merupakan program kerja yang secara turun-temurun diadakan, tetapi selalu membawa inovasi baru. "Dengan konsep sedikit ke hutan-hutan ini, kita ingin menghadirkan restorasi budaya dengan cara modern," ujarnya. Tema "Inovasi Budaya" dipilih untuk memberikan sentuhan modern pada tradisi lokal, sehingga budaya tidak hanya dianggap milik generasi tua tetapi juga relevan bagi generasi muda.

Acara ini tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa pogram studi Ilmu Komunikasi saja, tetapi juga terbuka untuk mahasiswa program studi lain di FISIP dan bahkan untuk umum. "Kami sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Namun, mohon maaf jika kapasitas kami agak terbatas," jelas Gubernur Himakom.

Acara yang berlangsung meriah ini juga mencerminkan harapan besar dari Himakom. "Kami ingin budaya tidak memudar di tengah gempuran globalisasi. Dengan acara ini, kami berharap mahasiswa lebih sadar akan pentingnya menjaga dan mengembangkan budaya. Kita sebagai generasi muda itu harus lebih bisa lagi mengembangkan budaya. Jadi kita hilangkan perspektif budaya ini hanya untuk orang tua, tetapi ini menjadi kewajiban kita juga sebagai mahasiswa terkhususnya generasi muda” ujar Gubernur Himakom.

 

Penulis : Alfian Panduwardana

Penyunting : Erron Dwi Putra Katuwu


Tidak ada komentar