Header Ads

MAHASISWA BARU PENDERITA ASMA KEBINGUNGAN MENCARI ANGGOTA MEDIS DIPENGHUJUNG ACARA PKKMB

 

Kondisi ruangan medis yang kosong, setelah dijadikan sebagai ruangan untuk bintang tamu, Kamis (6/10/2022)
BPPM PASOENDAN - Mahasiswa baru jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Keisar Maulana Ibrahim kebingungan mencari pertolongan anggota medis, dipenghujung acara PKKMB, yang telah terselenggara pada hari Kamis, (6/10/2022) di gedung Balai Sartika.

Saat Club Dangdut Racun sedang beraksi diatas panggung PKKMB. Keisar Maulana Ibrahim mengalami asma ketika sedang menonton pertunjukan mereka. Kaisar mengaku dirinya memang memiliki penyakit asma, turunan dari orang tuanya.

"Karena sakit, asma. Lagi kambuh asmanya, udah turunan dari kecil, keturunan dari ayah," ujar Kaisar saat diwawancara oleh BPPM Pasoendan, yang kebetulan sedang berada di beranda Balai Sartika.

Namun ketika Keisar berjalan keluar menuju beranda Balai Sartika untuk mencari bantuan medis, ia tidak mendapati ada anggota medis, di ruangan mereka. Ternyata, ruangan tersebut sudah berubah menjadi ruangan untuk bintang tamu PKKMB, yaitu Club Dangdut Racun.

Lebih lanjut, pada saat ditanya oleh BPPM Pasoendan mengenai kenapa dirinya tidak masuk saja keruangan medis, Keisar menuturkan bahwa dirinya disuruh untuk menunggu di beranda gedung Balai Sartika, oleh salah satu Liason Officer (LO) PKKMB.

"Disuruh kesini dulu sih kak, mungkin ada kendala di ruang medisnya," tuturnya.

Saat itu Keisar dibantu oleh Tifani (bukan nama sebenarnya) selaku salah satu LO kegiatan PKKMB. 

Saat itu Tifani yang sebagai LO-pun tidak mengetaui bahwa ruang medis sudah berubah menjadi ruangan untuk bintang tamu. Sehingga hal tersebut membuat ruang medis menjadi kosong. 

Ia menuturkan bahwasanya ia sendiri mengalami kebingungan karena kosongnya ruangan medis tersebut.

"Wah gak tau deh, soalnya dari tadi emang, pas liat medis emang kosong banget, makannya sempat kebingungan juga mau nyari tim medis siapa," tutur Tifani saat diwawancarai BPPM Pasoendan di beranda gedung Balai Sartika.

Lebih lanjut Tifani menjelaskan, akhirnya ia mencoba mencari petugas medis ke dalam gedung Balai Sartika,  dan ia mendapati salah satu petugas medis sedang ikut menonton aksi panggung Club Dangdut Racun, yang sedang berada di kerumunan paling belakang.

 "Ada di paling belakang anak medis jadi aku tarik," jelasnya.

Terkait SOP anggota medis PKKMB sendiri, saat ditanya oleh BPPM Pasoendan, Tifani mengaku tidak mengetahui bagaimana SOP dari anggota medis.

"Aku kurang tahu juga mengenai SOP medis kaya gimana, dan juga takutnya salah ngomong kalo mengenai SOP gitu," Pungkasnya.

Bedasarkan pantauan BPPM Pasoendan dilokasi, bantuan untuk Keisar Maulana Ibrahim oleh anggota medis PKKMB terbilang lambat, pasalnya pada Pukul 17.23 WIB setelah Keisar mendapat pertolongan pertama dari Tifani sebagai LO, tidak ada anggota medis yang keluar untuk membantu Keisar, selain Tifani.

Keisar baru mendapatkan pertolongan sempurna ketika penampilan Club Dangdut Racun usai.

Sebagai informasi, selain Keisar yang mengalami sakit pada saat PKKMB, diakhir acara PKKMB-pun didapati beberapa mahasiswa telah pingsan, yang akhirnya pada pukul 17.53 WIB mahasiswa tersebut harus di bawa oleh ambulan.


Benta.

4 komentar: