APA GUNA JADI PENULIS?
Sumber foto: https://www.merdeka.com/politik/jokowi-wiji-thukul-harus-ditemukan-hidup-atau-mati.html |
Apa guna jadi penyair
kalau sajakmu hanya tentang
makan malammmu sendiri?
kalau sajakmu hanya tentang
makan malammmu sendiri?
Kau hibur orang-orang
yang tak ingin sadar
ada bunga yang dia injak.
yang tak ingin sadar
ada bunga yang dia injak.
Lalu kau paksa bunga
untuk ikut penindasnya
seperti mencabut sebuah singkong.
untuk ikut penindasnya
seperti mencabut sebuah singkong.
Apa guna jadi cerpenis
kalau di sepanjang ceritamu
tidak ada seorang manusia?
kalau di sepanjang ceritamu
tidak ada seorang manusia?
Kau hanya ingin melihat
udara-udara yang bersih
ketimbang tanah yang kotor.
udara-udara yang bersih
ketimbang tanah yang kotor.
Lalu kau paksa tanah
untuk menjadi angin
tanpa membersihkan tubuhnya.
untuk menjadi angin
tanpa membersihkan tubuhnya.
Kau mengikuti kuliah sastra
untuk berlajar caranya hidup
sendiri di dunia dan teka-teki.
untuk berlajar caranya hidup
sendiri di dunia dan teka-teki.
Tak pernah bergerak bola mata.
dalam kepalamu yang rapuh.
dalam kepalamu yang rapuh.
Badanmu selalu harum
dengan wangi bedak bayi.
dengan wangi bedak bayi.
Lalu kau ajarkan pengetahuanmu
kepada anak cucumu.
kepada anak cucumu.
Tapi apa guna jadi novelis
kalau matamu tak pernah ingin
melihat keseluruh arah?
kalau matamu tak pernah ingin
melihat keseluruh arah?
Apa guna jadi dramawan
kalau badanmu tak kunjung bau
parfum orang dewasa?
kalau badanmu tak kunjung bau
parfum orang dewasa?
Apa guna jadi sastrawan
kalau haram untuk ada
bunga dan tanah
di dalam dirimu?
kalau haram untuk ada
bunga dan tanah
di dalam dirimu?
Kau hanyalah tembok
dan bunyi kematian.
dan bunyi kematian.
Mas Gon.
Beri Komentar