Aliansi Mahasiswa Jawa Barat Menuntut Naiknya Harga BBM
Aliansi Mahasiswa Jawa Barat Menuntut Naiknya Harga BBM
Aliansi mahasiwa berkumpul didepan gerbang DPRD Jawa Barat Jum'at (16/9/2022 |
BPPM PASOENDAN BANDUNG – Suara deru kendaraan yang menghias jalanan bersaut-sautan dengan orasi Aliansi mahasiswa Jawa Barat didepan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, pada Jum"at (16/9/2022).
Aliansi mahasiswa Jawa Barat mengelar aksi unjuk rasa terkait masalah kenaikan harga Bahan Bakar Minya (BBM) yang naik pada Sabtu (3/9/2022) lalu. Dalam aksi tersebut aliansi mahasiswa menuntut empat tuntutan yang diantaranya:
1.
Menolak
kebijakan pemerintah menaikan harga BBM yang tertuang dalam Keputusan Menteri
ESDM nomor 218.k/mg.01/mem.m/2022.
2.
Menuntut
pemerintah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan struktural terhadap penyaluran
BBM subsidi dan memberantas mafia migas serta optimalisasi penerima BBM
bersubsidi agar BBM bersubsidi tepat sasaran.
3. Menuntut tidak mendahulukan kepentingan Proyek Strategi Nasional (PSN) termasuk Ibu Kota Negara (IKN) baru di tengah ancaman krisis nasional.
4. Mendesak pemerintah untuk memberantas segala bentuk korupsi dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin terdampak secara akutabel agar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Aksi ini melibatkan berbagai organisasi mahasiswa,
seperti KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah), HIMAPUI (Himpunan Mahasiswa Persatuan Umat Islam), serta SEMMI
(Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia).
Unjuk rasa ini merupakan aksi lanjutan dari mahasiswa. Dimana tuntutannya masih serupa dengan tuntutan dalam aksi sebelumnya.
Ada empat tuntutan yang menjadi perhatian para pengunjuk rasa, salah satunya adalah penolakan terhadap Proyek Strategis Nasioanl (PSN). Untuk saat sekarang ini hal tersebut dirasa tidak dibutuhkan oleh masyarakat mengingat PSN membutuhkan anggaran yang besar dalam merealisasikannya. Sebagaimana yang disampaikan ketua KAMMI Bandung, Aan.
Ketua KAMMI Bandung Aan saat diwawacara BPPM Pasoendan Kamis (16/9/2022)
“Pasca pandemi saya kira butuh adaptasi dan sustainable
ekonomi yang panjang untuk temen-temen masyarakat. Maka saya kira kalo PSN ini
menganggarkan angka yang besar, sudah sepatutnya pemerintah menstop PSN ini,
infrastruktur dan lain-lain untuk mengalihkan anggaran ini kesubsidi BBM,” ujar
Aan ketua KAMMI Bandung.
Naiknya BBM menjadi dampak penting terhadap
kebutuhan masyarakat, hingga berbuntut menyulitkan masyarakat itu sendiri. BBM adalah salah satu sumber daya alam utama penunjang penghidupan masyarakat, maka dari itu kenaikan BBM sangat berpotensi melahirkan dampak domino yang akan menyulitkan masyarakat.
“Kalo saya kira kenaikan BBM ini, yang BBM ini menjadi
kesulitan ataupun kenaikan harga BBM, tentu akan merembet ke hal-hal yang lain
gitu,” tambahnya.
Lebih lanjut Aan menyatakan kenaikan BBM ini sebaiknya dipikirakan ulang oleh pemerintah, “Menyulitkan akomodasi, menyulitkan transportasi, menaikan harga bahan pokok. Nah itu yang jadi kemudian saya kira harusnya betul-betul dicerna lagi harga BBM ini oleh pemerintah,” lanjutnya
Anggota IMM Bandung Nabila saat diwawancara BPPM Pasoendan Jum'at (16/9/2022)
Unjuk rasa berlangsung kondusif hingga sejauh sore
hari. Kendatipun massa aksi telah melakukan orasi sejak pukul 14.00 WIB, tetapi anggota dari DPRD Jawa Barat tidak kunjung menemui massa aksi. Dikabarkan
bahwa anggota DPRD Jawa Barat telah pergi ke kota Jakarta.
“Sejauh ini saya bilang berjalan lancar, Cuma tidak sesuai ekspetasi kami ya, karena kami berharap DPRD ada gitu ya, tapi tadi tiba-tiba ada kabar mereka ke Jakarta gitu ya, sehingga sangat mengecewakan. Karena kami ingin bertemu, ingin di dengarkan,” ucap Nabila anggota IMM kota Bandung.
Nabila menuntut ketua anggota DPRD Jawa Barat untuk
bertanggung jawab, dan mendengarkan aspirasi massa aksi dan menyampaikannya
kepada DPR RI.
“Tentunya kalo misalkan siapa yang perlu bertanggung jawab, khususnya disini adalah ketua DPRD. Karena beliau lah yang dapat mencapaikan aspirasi kita ke DPR RI gitu. Sejauh ini, DPR RI kemarin, ketika banyak massa yang datang gitu ya, mereka hanya fokus mengucapkan ulang tahun,” tegas Nabila.
Pedagang baso tahu keliling Sartono saat diwawancara BPPM
Pasoendan Jum'at (16/9/2022).
Kenaikan BBM ini sangat dirasakan oleh masyarakt
kecil. Terkhususnya bagi pedagang-pedagang kecil. Dengan naiknya harga BBM
tentu membuat para pedagang-pedagang kecil itu harus mengeluarkan modal
yang lebih besar dari pada biasanya. Seperti apa yang dirasakan oleh Sartono
(42) penjual baso tahu keliling.
“Sungguh sangat menjerit, soalnya, sekarang gas
tadinya 20 sekarang jadi 25, terus engkol yang tadinya yang 10 ribu sekarang
jadi 12 ribu, kentang yang tadinya 7 ribu sekarang jadi 14 ribu. Itu sangat
menyusahkan masyarakat,” keluh Sartono.
Dampak dari kenaikan BBM ini sangat memberikan pengaruh
berarti terhadap menurunya pendapatan Sartono saat berjualan baso tahu
sehari-hari. Sartono mengalami penurunan omset yang signifikan, dimana Sartono kehilangan
setengah dari dari omset yang biasa dirinya dapatkan.
“Biasanya saya omset, omset sehari itu keuntungan 300,
sekarang jadi 150. Jadi menurun banget,” ujarnya.
Lebih lanjut Sartono berharap bawah pemerintah dapat
dengan segera menurunkan harga BBM, karena menurut Sartono masyrakat kecil lah yang
lebih merasakan dampak dari kenaikan BBM ini. “Iya kan masyarakat itu merasakan,
apalagi kan masyarakat ini baru juga kena Corona. Harusnya
Pemerintah itu lebih jeli melihat ke masyarakat, ekonomi itu sekarang udah mau
bangkit, (tapi) sudah ditumpas kaya gini,” tandas Sartono.
Benta.
Beri Komentar