Setelah Dua Pekan Diselenggarakan, Kampus Terpaksa Menghentikan PTMT Sementara Waktu
Kondisi kampus pasca ditiadakan PTMT. Selasa (01/03). Sumber: Arya.
Lengkong Besar, BPPM Pasoendan – Sejak pihak fakultas memberikan informasi bahwa PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas) akan dimulai pada Senin (14/02). Berdasarkan data fakultas, sekitar 30% mahasiswa mendaftarkan diri pada tautan website LMS (Learning Management System) FISIP Unpas untuk mengikuti PTMT, yang terdiri dari angkatan 2019, 2020, dan 2021. Namun terhitung sejak dua minggu pelaksanaanya yaitu pada Kamis (24/02), PTMT terpaksa harus dihentikan sementara waktu. Sehubungan dengan adanya kebijakan PPKM level 3 dari pemerintah, dikarenakan virus yang semakin meningkat, khususnya di kawasan Bandung Raya.
Lebih lanjut fakultas sangat mempertimbangkan kesehatan mahasiswa serta seluruh bagian dari akademika FISIP. “Jadi resiko nyawa dengan adanya covid itu terbukti, Pak Asep (Dosen prodi Administrasi Publik) meninggal karena covid, dan ada juga karyawan yang sakit dan telah dinyatakan positif covid,” ujar Drs. H.R Sumardhani, M. Si., selaku Wadek III.
Sedangkan dalam ruang lingkup mahasiswa hingga saat ini, ia belum mendapatkan kabar mahasiswa yang terkena covid setelah menjalani PTMT di kampus.
Dari segi persiapan, menurutnya fakultas mempersiapkan perencanaan terbaik sebelum PTMT diadakan. Dengan melakukan koordinasi bersama manajemen jurusan, LKM (Lembaga kemahaisswaan), petugas keamanan, serta pihak Fakultas Hukum. Selain itu dosen juga diberikan pelatihan penggunaan alat moving camera yang harus digunakan saat PTMT, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Kemudian untuk mendukung kenyamanan mahasiswa, fakultas menyediakan mercury diffuser untuk mensterilkan udara diluar. “Dan juga sekarang banyak tanda-tanda dilarang duduk sembarangan, jaga jarak, protokol kesehatan,” tambahnya.
Selain itu dengan adanya keterlibatan LKM dalam PTMT dimaksudkan untuk membantu untuk mengawasi jalannya PTMT pada saat jam pulang mahasiswa karena notabenenya peran dari tenaga pendidik dan pihak keamanan saja tidak cukup. Terlebih satpam hanya ada di pintu masuk, pintu keluar, belakang, depan, lengkong tengah.
“Sehingga di ruang lorong gedung baru, ruang lantai 2 dan 3 ada piket mahasiswa lembaga tujuannya untuk memberikan penjelasan dikala sudah kuliah segera pulang jika tidak ada aktivitas lain, pulang juga dengan motor-motornya jangan sampai nanti mahasiswanya pulang motornya masih ada karna akan terjadi penumpukan. Sudah sampai sejauh itu fakultas menyiapkan,” jelasnya.
Nyatanya antisipasi yang ditetapkan tidak sejalan dengan antusiasme mahasiwa untuk mengikuti kuliah secara langsung, dari 1200 mahasiswa terdaftar, hanya 15% saja yang mengikuti PTMT. Pun di minggu kedua juga juga masih sedikit, “mungkin mereka memerlukan kesiapan kuliah offline, datang berangkat dari rumah pagi, akhirnya memilih kuliah daring, kemungkinan itu bisa terjadi,” tuturnya.
Walaupun demikian, ketika kondisi pandemi sudah mulai menurun, ia berujar bahwa pihak fakultas dengan berbagai pertimbangan di dalamnya akan melaksanakan kembali PTMT.
Reporter : Arya
Penulis : Annisya
Editor : Sherani
Beri Komentar