Header Ads

Bodhi Seniman Yogyakarta Menggelar Pameran Tunggal di Bandung


Salah satu karya Bodhi, Seniman asal Yogyakarta yang berjudul: "Jadilah, Maka Jadi Kebun Sawit", Jum'at, 24/12/2021. Sumber Foto: Benta. 

Bandung, BPPM Pasoendan– Seniman asal Yogyakarta, yang akrab disapa Bodhi ini menggelar pameran tunggalnya pada Jum’at (24/12) di Bale RW.02 Dago Elos Bandung.

Tajuk “Siapa yang Akan Selamat ?” menegur manusia atas ulahnya yang telah membuat bumi yang ditinggali semakin menderita. Menurut Bodhi Memberikan perhatian terhadap bencana ekologi tidak kalah penting dengan perhatian terhadap kemajuan ekonomi negara. 

“Misal kita ngomongin iklim, perubahan iklim, dan bencana ekologis itukan sekarang mulai terjadi satu persatu, nah ini tanggung jawab siapa? kalo kaya gini terus siapa ya kira-kira yang akan selamat ya,” ucap empunya karya. 

Dalam pameran yang dimulai pukul 14:00 -22:00 WIB ini mengangkat isu-isu mengenai kesalahan kolektif manusia yang telah terjadi berulang-ulang, keresahan mengenai bencana ekologis cukup menjadi perhatian dalam tujuh karya baru sang seniman. 

“Mulai dari perang, terus ada ekspansi perkebunan homogen terutama ya, dihutan gitu” ungkap pria kelahiran Pekalongan ini.  

Pameran ini merupakan pameran pertama Bodhi yang diadakan di Bandung. Dan Bandung kali kelima setelah Yogyakarta dan Pekalongan. Bodhi memilih Bandung karena Bodhi memiliki banyak teman di Bandung 

“Nah ternyata banyak teman aku di Bandung, setelah berapa kali bikin karya ngomongin soal Bandung kan,” pungkasnya.

Karya-karya Bodhi yang dipamerkan merupakan kumpulan-kumpulan arsip yang sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya, hingga sekarang. 

“mungkin kalo aku gak salah ingat, paling lama itu dari 2014 atau 2016, sekitar itu lah,” kenang Bodhi. 

Ide Bodhi untuk mengadakan pameran tunggal di Bandung sudah ada sejak lama sebelum virus Covid-19 melanda Indonesia. Ada beberapa tempat yang menjadi pilihan dalam penyelengaraan pameran ini, pertimbangan memilih Dago Elos sebagai tempat terselengaranya pameran adalah memperkukuh ikatan sosial warga. Mengingat sengketa lahan yang telah dimenangkan warga Dago Elos atas keluarga Muller, Bodhi ingin merasakan atmosfer Dago Elos.

“Sebenarnya ada beberapa tempat, kemudian pertimbangannya bahwa kemarin kan Dago sempat menang di MK gitu kan, dan pengen juga supaya, Dago ini udah aktif dan udah solid gitu loh, nah aku pengen nyoba kayak apa sih atmosfernya disini’ ujar Bodhi.

Persiapan pameran dari awal pembuatan karya terbaru hingga terselengaranya pameran berlangsung selama satu bulan. Pameran tunggal Bodhi akan berlangsung selama satu bulan, dimulai sejak 24 Desember 2021 hingga 24 Januari 2022

Pameran tunggal ini berhasil menyita perhatian pengunjung, terkhusus penggemar dari karya-karya Bodhi, seperti apa yang dikatakan Hadian (21) salah satu pengunjung pameran 

“Sebelumnya udah mengikuti karya kang Bodhi, cuma sekarang baru pertama kali lihat gitu secara live gitu,” tutup Hadian.

Benta

Tidak ada komentar