Kampus Belum Siap Kuliah Tatap Muka
Situasi sudut ruang tengah kampus dikala pandemi yang masih tampak sepi dari mobilitas mahasiswa semenjak kuliah daring. Foto: Sherani. Senin, (04/10).
Lengkong Besar, BPPM Pasoendan- Pada 16 September 2021 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) telah mengeluarkan surat edaran tentang penyelenggaraan perkuliahan tatap muka, tahun akademik 2021/2022. Menanggapi anjuran dari pemerintah, Wakil Dekan III, Drs. H. R. Sumardhani, M. Si, menyampaikan bahwa masih banyak aspek yang harus dipersiapkan.
Pun ia juga membantah beredarnya kabar di kalangan mahasiswa akan diadakannya perkuliahan tatap muka di bulan Oktober, khususnya bagi mahasiswa baru.
"Jangan sampai kita terburu-buru dan terlalu gegabah juga, karena satu diantaranya harus dapat izin dari orang tua mahasiswa, karena kalau terpapar satu nanti muncul kluster baru. " ujarnya, Senin (4/10).
Lebih lanjut ia menyatakan, pihak kampus juga belum memiliki panduan teknis mengenai pelaksanaan tatap muka di masa pandemi.
Dan nyatanya fakultas juga hingga saat ini masih belum mendapatkan perintah dari rektorat untuk memberlakukan hal tersebut. Karena bagaimanapun keputusan setiap fakultas merujuk pada kebijakan universitas.
Lebih jauh lagi sebetulnya tatap muka sudah mulai dijalankan. Akan tetapi implementasinya tercakup dalam beberapa mata kuliah yang membutuhkan praktik langsung. Seperti dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi kepada laboratorium, contohnya laboratorium fotografi dan laboratorium film.
Atas pertimbangan bersama, "Untuk merumuskan matkul yang ada lab nya bisa di dukung dengan kegiatan yang memperhatikan protokol kesehatan," tuturnya.
Apabila melihat pendidikan menengah sudah mulai melakukan transisi dari online menjadi offline, dengan aturan terbagi menjadi beberapa sesi belajar. Tidak akan jauh berbeda menurutnya dari pola pembelajaran di kelas perguruan tinggi, tidak akan menganjurkan mahasiswa sepenuhnya setiap hari datang langsung ke kampus.
"Misalkan nanti dalam perkuliahan, minggu ini kita kuliah, minggu depannya tidak. Kemungkinan nantinya di PT pun begitu, karena tidak mungkin satu kelas terisi 50 orang, nanti gimana jaga jaraknya," lanjutnya.
Pertimbangan yang sangat panjang bagi kampus untuk benar-benar mengadakan perkuliahan tatap muka. "Mereka datang dari berbagai daerah yang tidak tahu riwayat, mereka datang dan beretemu siapa saja menuju kampus itu, jadi cukup rumit," tutupnya.
Sherani
Beri Komentar