Perspektif Mahasiswa Tentang Kinerja Lembaga Kemahasiswaan
Ilustrasi: Arya
Lengkong Besar, BPPM Pasoendan- Kinerja Lembaga Kemahasiswaan (LKM) FISIP Unpas di masa pandemi menghadapi tantangan berarti. Peralihan pelaksanaan program kerja dari offline menjadi online, tentu tidak luput dari perhatian mahasiswa. Berikut beberapa tanggapan dari mahasiswa mengenai kinerja LKM di periode sebelumnya dan kepengurusan yang baru dilantik.
Rizky Yanuar Putra Budiman, Ilmu Komunikasi, 2019
Baik online maupun offline, organisasi satu dan lainnya tidak terlalu berdampak signifikan, artinya masih kurang optimal. “Apalagi selama online ini saya hanya bisa melihat dari postingan-postingan yang tidak terlalu berasa dampaknya bagi saya yang berada di rumah,” tuturnya (22/09).
Tidak dapat dipungkiri sampai saat ini LKM masih menjadi medium pengembangan minat dan bakat mahasiswa di lingkungan kampus yang dapat dirasakan pengaruhnya. Namun terdapat catatan yang harus ditekankan, di mana masih banyak mahasiswa yang belum mengerti cara untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
Disisi lain, LKM juga sedikit memudahkan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak kampus dengan diadakannya suatu audiensi. Tapi kekurangannya LKM belum bisa memastikan informasi perihal diterima atau ditolaknya aspirasi tersebut. Padahal kejelasan informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk evaluasi kedepannya.
Dalam beberapa bulan terakhir, contoh nyata aspirasi yang Rizky berikan yaitu usulan diringankannya pembelajaran atau tugas daring, dengan lebih memperbanyak zoom meeting dibandingkan hanya sekedar memberikan tugas.
“Perkiraan saya saat itu sepertinya aspirasi saya itu setengah diterima dan ditolak, jadinya pihak kampus menambah kelas zoom meeting lagi, tapi tugasnya tetep banyak, padahal kan waktu itu saya minta ketika zoom nya makin banyak, tugasnya makin sedikit,” ungkapnya.
Harapannya untuk LKM di periode kepengurusan yang baru adalah bagaimana caranya agar tidak menjadikan online sebagai sebuah kerugian, baik dari sisi kampus, dosen ataupun LKM yang menjabat ataupun para mahasiswa itu sendiri.
“Tentunya para LKM harus menjadi sebuah wadah yang dipercaya oleh mahasiswa, jangan sampai mahasiswa ngomel-ngomel di belakang tentang kebijakan, namun LKM tidak sadar bahwa adanya sebuah isu di tengah mahasiswa itu merupakan hal yang harus diatasi, karena tidak semua mahasiswa dapat mengungkapkan apa yang ada di pikirannya”, tegasnya.
Oleh karena itu saran Rizky sekiranya LKM dapat lebih peka terhadap apa yang terjadi pada isu sosial atau kampus yang memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan mahasiswa. Selanjutnya meningkatkan lagi ruang untuk mahasiswa menyampaikan aspirasinya tanpa ada sedikitpun keraguan dalam dirinya. Serta konfirmasi diterima atau ditolaknya aspirasi yang mereka sampaikan.
Nurul Meilani, Administrasi Bisnis, 2020
Latar belakangnya yang aktif dalam salah satu LKM di FISIP Unpas beranggapan bahwa kinerja LKM sudah sangat baik. Karena walaupun pandemi, tidak menghalangi mereka tetap menjalankan program kerjanya dengan terus bersinergi untuk Unpas.
“Saya mersakan kehadiran LKM dengan berbagai webinar-webinar, pelatihan-pelatihan yang mereka selenggarakan,” ujarnya (24/09).
Kemudian untuk penyampaian aspirasi, menurut Nurul salah satu LKM yang bersangkutan selalu memberikan ruang bagi mahasiswanya untuk memberikan aspirasi. Oleh karena itu selama ini aspirasi tetap tersampaikan kepada pihak birokrat atau kampus.
“Kritik dan saran saya, semoga kedepannya alangkah lebih baik LKM lebih responsif lagi dan lebih beradaptasi dengan keadaan yang ada,” tuturnya.
Dengan demikian setiap LKM di FISIP Unpas dapat saling bergandengan tangan, bukan saling menjadi yang terbaik, tapi sama-sama menjadi tim yang baik untuk kemajuan FISIP Unpas.
Fachri Fachreji, Ilmu Hubungan Internasional, 2018
Tahun 2020 adalah pertama kalinya LKM atau HMJ di FISIP Unpas mengadakan segala kegiatannya secara online dikarenakan. Hal tersebut menjadi sebuah ujian bagi mereka untuk menggaet mahasiswa di jurusannya. “I think that not all of know about student association,” katanya (24/09).
Dikarenakan sebagian dari mahasiswa juga ada juga yang tidak memiliki ketertarikan untuk bergabung dengan LKM. Sehingga membuat mereka tidak terlalu mengikuti informasi terbaru tentang hal yang perku dilakukan, khususnya di prodi HI.
Ia berpendapat kinerja LKM tahun lalu mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. “Tapi, so far its good, jadi walaupun menurun, mereka masih bisa membuktikan kualitas yang bagus,” ungkapnya.
Namun tidak hanya dalam ruang lingkup himpunan saja, termasuk di dalamnya dari aspek BEM juga demikian. Terlebih BEM tahun lalu berasal dari perwakilan partai JONG PASUNDAN (JP), dan sebelumnya ia pernah menjadi kader di dalamnya. Namun saat ini posisinya sudah pasif atau simpatisan.
Maka dari itu, berdasarkan dari pengamatannya, “Kinerja BEM ketika dipimpin dan dijalankan partai JP that’s not really bad, malah lebih clear. Karena sebelumnya saya kurang tahu apa yang dijalankan oleh BEM yang sebelumnya,” tuturnya.
Intinya ketika BEM dijalankan oleh teman-temannya, ia jadi jauh lebih mengerti dan memahami program kerja BEM. Dan bukti sederhana kemajuan BEM, dapat dilihat dari instagram mereka yang jauh lebih aktif.
Fachri juga menganggap LKM mencakup semua agenda atau aktivitas untuk membantu mahasiswa mengembangkan minat dan bakatnya. Walaupun mayoritas dari kegiatan fokus pada penyelenggaraan acara-acara, namun pasti mereka mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga untuk mendukung minat dan bakatnya.
Menyoal saluran aspirasi mahasiswa, LKM memegang kendali yang lebih kuat untuk menyampaikan aspirasi dari mahasiswa kepada para pemangku kebijakan kampus. “LKM mempermudah penyampaian aspirasi mahasiswa, untuk permasalahan ditanggapi atau tidak, balik lagi ke pihak atasannya,” ujarnya.
Menurutnya, LKM sudah berjuang cukup bagus dalam menyampaikan segala kegiatan di masa pandemi. Kekurangannya informasi yang tersebar masih belum menyeluruh. Disaat mereka mengadakan acara, biasanya di posting di instagram atau sosial media lainnya. Akan tetapi seringkali tidak semua mahasiswa itu tidak mengikuti akun LKM di FISIP Unpas.
Oleh karena itu, Fachri menyarankan agar setap dari anggota LKM untuk melakukan strategi door to door. Maksudnya setiap LKM menyebarkan informasi acaranya ke setiap mahasiswa secara personal atau melalui grup-grup angkatan. Mungkin itu langkah sederhana, tapi sebetulnya sangat penting. “Dan menurut aku itu harus dilakuin, dan itu juga resiko mereka sebagai anggota LKM sih gitu,” tegasnya.
“Karena kita masih banyak loh, mahasiswa yang merasa apa yang harus mereka lakukan, mereka masuk di jurusan tapi dipertengahan jalan mereka bingung harus ngapain, dan menurutku LKM punya peran besar untuk menjadi acuan untuk membantu mahasiswa," ungkapnya. Jadi intinya mereka punya peran besar untuk memberi inovasi terkait apa yang harus mahasiswa lakukan kedepannya.
Ia menyatakan harapan kepada para pemimpin dari setiap LKM agar lebih amanah dan bertanggung jawab lagi untuk menciptakan kegiatan yang lebih mengajak mahasiswa untuk mengikuti kegiatan LKM.
Sherani
Beri Komentar