Demokrasi itu Ada dalam Tubuh Dewan Perwakilan Mahasiswa
Menanggapi kritikan dari salah satu anggota dewan terkait
turbulensi demokrasi di tubuh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), saya selaku
Ketua DPM amat menyayangkan hal tersebut. Kritik yang dilontarkan, tentunya
sangat bertolak belakang dengan kondisi yang ada pada saat ini.
Entah apa yang dimaksudkan dalam kritikan tersebut, namun saya
dapat memastikan bahwa kondisi DPM saat ini sangat kondusif dan efektif.
Koordinasi antar Komisi serta koordinasi dengan Ketua Fraksi berjalan
sebagaimana mestinya.
Terlepas dari dinamika yang terjadi dalam tubuh Fraksi, rasanya
biarkan itu menjadi bahan kajian dan evaluasi bagi Fraksi itu sendiri. Saya
selaku Ketua Umum kiranya tidak perlu memberikan klarifikasi mengatasnamakan
kelembagaan, saya rasa itu bukan hak dan kewajiban saya selaku Ketua DPM.
Perlu kawan-kawan ketahui, bahwasanya di dalam struktur DPM itu
terdapat beberapa Fraksi. Keputusan-keputusan Fraksi tentu bukan lagi menjadi
tanggung jawab saya selaku Ketua DPM.
Menanggapi opini salah satu anggota dewan ini, rasanya ingin
tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak? Begitu jenaka perilaku anggota dewan
yang satu ini, membalut kritik internal fraksi dengan kelembagaan
secara utuh. Tidak apple to apple!
Sebelum melontarkan kritikan tentunya kita harus melakukan riset,
serta memastikan keabsahan informasi terkait problematika yang menjadi
persoalan. Tentu, sebagai anggota dewan harusnya paham betul terkait
struktural, mekanisme, serta alur penyelesaian masalah di dalam tubuh
kelembagaan dewan perwakilan itu sendiri.
Kritikan ini tentunya akan menjadi opini jika disebar secara umum,
itu akan menjadi konsumsi publik secara utuh. Pro dan kontra akan menyertai
dinamika opini tersebut.
Pengirim, penerima, serta isi dalam suatu kritik itu harus jelas.
Saya rasa anggota dewan satu ini tentunya sangat fasih sekali terkait
struktural dan mekanisme yang ada di kelembagaan dewan perwakilan.
Bagaimana mungkin seorang anggota dewan tidak memahaminya? Toh,
anggota dewan ini adalah perwakilan yang tentunya mewakili segala bentuk keluhan
serta aspirasi dari mahasiswa.
Bagaimana bisa menjadi perwakilan? jika tidak memahami struktural,
serta mekanisme dari kelembagaan dewan itu sendiri? Mungkin itulah hal yang
terlintas dalam benak saya ketika membaca tulisan tersebut.
"PROFESIONAL BERINTEGRITAS"
Rachil Yulastra, Ketua Umum DPM FISIP Unpas Periode 2020-2021
Beri Komentar