Header Ads

“Pasundan Politician Club” sebagai Ajang Pengenalan LKM dan Sistem Politik Kampus

 

Tangkapan layar kegiatan “Pasundan Politician Club (P2C)” yang diadakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unpas, Rabu (10/3) dan Sabtu (13/3). (Azmi)


Lengkong Besar, BPPM Pasoendan – Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unpas mengadakan kegiatan talk show bertajuk "Pasundan Politician Club (P2C)”. Kegiatan yang mengangkat topik “Revitalisasi Politik FISIP Unpas di Masa Pandemi” ini berlangsung secara semi daring pada Rabu (10/3) dan Sabtu (13/3).

Sami Adro Ula, Ketua Pelaksana P2C, mengatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan peran Lembaga Kemahasiswaan (LKM) dan partai politik kampus di lingkup FISIP Unpas.

“Mungkin masih banyak yang belum mengetahui apa itu Lembaga Kemahasiswaan dan juga partai politik di FISIP Unpas, terutama di saat pandemi ini. Kami harap melalui acara ini mahasiswa dapat lebih mengenal dan lebih peka,” katanya, saat memberi kata sambutan.

Di sesi pertama yang berlangsung pada Rabu (10/3), hadir perwakilan masing-masing LKM di FISIP Unpas, yaitu dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari lima jurusan.

Pembahasan diawali dengan pengenalan profil dan peran setiap LKM. Setelah itu, berlanjut kepada hal-hal yang terkait dengan dinamika di setiap lembaga seperti mekanisme perekrutan anggota baru, pemanfaatan media dan branding lembaga, hambatan dalam melaksanakan program kerja di masa pandemi, hingga kritik serta usulan terkait kontribusi LKM bagi mahasiswa dan kampus.

Di sesi kedua yang berlangsung pada Sabtu (13/3), hadir perwakilan dari Komite Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan perwakilan dari enam partai politik di FISIP Unpas, yaitu: Partai Demokrasi Insan Integritas Pasundan (Disip), Partai Jendela Kesatuan (JK), Partai Jong Pasundan (JP), Partai Konsolidasi Mahasiswa Pasundan (Kompas), Partai Solidarity for Revolutioner (Pasfor), dan Partai Pinus.

Di sesi ini yang menjadi fokus bahasan adalah mengenai sistem politik kampus. Rizki Achmad Fauzi, selaku Ketua KPUM periode 2020/2021 menjelaskan mengenai peran KPUM sebagai penyelenggara kegiatan Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) yang merupakan sarana pembelajaran dan partisipasi mahasiswa dalam politik di kampus.

Sementara itu terkait partai politik kampus, berbagai aspek kepartaian ditanyakan oleh moderator. Mulai dari profil dan identitas partai, visi misi, kaderisasi, hingga corak perjuangannya. Dalam gelar wicara ini juga muncul berbagai isu dan usulan terkait usaha-usaha perbaikan kualitas politik kampus. 

(Azmi)


Tidak ada komentar