Header Ads

Musyawarah Istimewa Sebagai Pengganti Pemira


Kegiatan Pemira di FISIP Unpas (Foto: Arsip)

Batununggal, BPPM Pasoendan - Pandemik COVID-19 yang terjadi mengakibatkan perkuliahan di kampus FISIP Unpas terganggu. Selain perkuliahan, kegiatan kemahasiswaan pun juga ikut terganggu, salah satunya adalah Pemilihan Umum Raya (Pemira). Untuk tahun ini, Pemira akan diganti oleh Musyawarah Istimewa (Muis) secara daring.

Musyawarah Istimewa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Musyawarah Istimewa Fakultas yang membahas tentang periodisasi Lembaga Eksekutif serta Legislatif dan Musyawarah Istimewa Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang membahas tentang periodisasi HMJ.

“Muis Fakultas difasilitasi oleh DPM yang akan membahas periodisasi DPM dan BEM, sedangkan Muis HMJ akan difasilitasi oleh pengurus HMJ masing-masing yang akan membahas periodisasi HMJ,ujar Adam Thoriq selaku Ketua DPM FISIP Unpas, Rabu (08/07).

Dalam Musyawarah Istimewa pun, peserta akan dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu peninjau dan pemilih. Untuk peninjau hanya menjadi saksi selama musyawarah berlangsung sedangkan untuk pemilih memiliki hak untuk memilih calon pemimpin lembaga. Adapun Muis Fakultas akan memilih Presiden periode selanjutnya sedangkan untuk Muis HMJ akan memilih Gubernur setiap Jurusan.

“Ada beberapa klasifikasi, ada yang namanya peninjau dan ada yang namanya pemilih, jadi kan musyawarah Fakultas bisa untuk memilih Presiden dan untuk musyawarah HMJ akan memilih Gubernur,” tambahnya.

Terkait mekanismenya pun Musyawarah Istimewa akan dilaksanakan secara daring, karena dirasa tidak memungkinkan untuk melaksanakan secara laring.

 Jadi sebagaimana yang kita ketahui semua, kampus melarang kegiatan mahasiswa, jadi apabila kita mengusahakan  secara offline tentu tidak memungkinkan, masa jabatannya berakhir Juni maka SK-nya diperpanjang, tuturnya.

Karena Pemira tahun ini tidak bisa diadakan, maka pemungutan suara untuk menentukan kursi DPM tidak bisa juga dilakukan, sehingga untuk partai yang menang akan mengacu kepada hasil tahun sebelumnya. DPM sendiri akan melakukan pemilihan ketua DPM secara berbeda.

“Kalau DPM kan kursinya tetap mengikuti tahun kemarin, untuk masalah pemilihannya DPM ada Musdaperma (Musyawarah Dewan Perwakilan Mahasiswa), disana kita memilih ketuanya DPM beda, kalau untuk anggota itu diserahkan ke partai siapa yang akan duduk di DPM,ucapnya.

Adapun harapan dari diadakannya Musyawarah Istimewa ini akan menjadi pertanda demokrasi yang tetap berjalan di kampus meskipun Pemira belum bisa diadakan tahun ini.

“Saya harap demokrasi di FISIP Unpas tetap berlangsung tanpa ada kendala bencana pandemik COVID-19 dengan berlangsungnya Musyawarah Istimewa ini,tutupnya. (Akbar)


Tidak ada komentar