Bunuh Diri Bukan Jawaban Menghadapi Depresi
sumber. google |
Intermezzo, BPPM Pasoendan – Jika kamu pernah berpikir untuk melakukan bunuh diri karena terkena suatu masalah menimpa hidupmu, Maka waspadalah kemungkinan kamu terkena Depresi. Depresi merupakan penyakit mental yang berdampak buruk pada suasana hati, perasaan, stamina, selera makan, tingkat kosentrasi dan pola makan pada penderitanya.
Penyakit mental ini tidak bisa disepelekan, banyak korban jiwa akibat bunuh diri dari berbagai profesi, termasuk artis atau publik figure. Contohnya kasus Sulli , artis muda cantik berasal dari Korea Selatan ini meninggal karena bunuh diri. Ia mengakhiri hidupnya karena tidak kuat atas hujatan dari netizen sehingga meneteskan air mata pada saat live Instagram dan beberapa hari setelahnya ia melakukan aksi bunuh diri di apartemenya.
Bukan hanya artis Korea Selatan yang banyak melakukan aksi bunuh diri, di Indonesia pun banyak publik figure yang ingin melakukan aksi bunuh diri. Salah satunya adalah Andika mantan vokalis dari kangen band ini, sempat ingin mengakhiri hidupnya pada 2012 silam, karena permasalahan kontraknya dengan bandnya. Untuk Kamu jangan gelisah, ada tips untuk mengurangi rasa depresi dan bunuh diri bukanlah pilihan tepat untuk mengatasi penyakit mental ini, yuk simak penjelasanya!
1. Mulailah Mengekspresikan Diri ke Orang Terdekat
Dengan berbagi cerita dan perasaan kepada orang yang kamu percaya, bisa mengurangi rasa depresi. Dengan meluapkan ke orang terdekat bisa mengurangi rasa depresi kamu yang alami seperti Andika eks Kangen Band yang memiliki sahabat yang mendukungnya membuat ia mengurungkan diri untuk mengakhiri hidupnya.
2. Berkonsultasi ke Dokter
Berkonsultasi ke dokter dibagi menjadi 2 terapi yaitu dengan Phisikoterapi dan Terapi Obat. Phisikoterapi adalah metode dengan cara terapi bicara, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Terapi ini biasanya digunakan dokter menghadapi orang yang mengalami depresi ringan dan sedang. Sedangkan terapi obat untuk orang yang terkena depresi berat tetapi tetap diselangi dengan Phisikoterapi setiap kali ke dokter. Fungsi obat ini, untuk menenangkan orang yang sudah mengalami depresi berat.
3. Melakukan Meditasi
Melakukan Meditasi merupakan cara mengurangi rasa kecemasan dan suasana hati yang tidak menentu menurut Dr. Elizabeth Hoge. “Mereka yang suasana hatinya sering buruk, punya masalah dengan pemikiran-pemikiran yang menganggu yang terlalu kuat di otaknya” ujarnya. Untuk menghilangkan depresi sisihkan 30 menit setiap hari dan mencari tempat yang nyaman dengan menjauhkan smartphone dan mulai pejamkan mata sambil mengatur nafas seperti olahraga yoga yang membuat hati damai.
4. Tidak Hidup Individualis
Ini kemungkinan yang membuat orang berpotensi besar melakukan bunuh diri karena depresi. Dengan tidak berbagi cerita dan perasaan kepada orang terdekat seperti menanggung masalah sendiri. Kehidupan Individualis lah yang membuat Korea Selatan, menjadi peringkat ke- 4 banyaknya orang yang mengakhiri hidupnya menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2018. Orang Korea Selatan tidak memiliki tempat curhat untuk mereka karena tidak ingin mengganggu orang lain dengan masalah yang ia alami.
5. Cara mengatsi depresi menurut Islam
Melakukan shalat, selain menjadi kewajiban umat islam shalat bermanfaat untuk menenangkan hati menjadi lebih tenang dan damai. Dengan menstabilkan emosi yang baik bagi seorang muslim menjadi obat yang bagus untuk mengurangi rasa kecemasan akibat depresi.
“Hai Orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Alloh beserta orang-orang yang sabar” (Q.S.Al Baqarah 153).
Bunuh diri bukanlah satu-satu jalan untuk menghilangkan rasa depresi, banyak cara bisa membantu kamu yang sedang mengalami kecemasan agar bisa lebih tenang dan damai. Seperti peribahasa Ringansama dijinjing, berat sama dipikul yang artinya suatu masalah akan terasa ringan apabila dikerjaakan bersama-sama.
(Dani/Berbagai sumber)
Baca Juga : Kenali Nomophobia Lebih Jauh, Penyakit Yang Disebabkan Oleh Smartphone!
Baca Juga : Kenali Nomophobia Lebih Jauh, Penyakit Yang Disebabkan Oleh Smartphone!
Beri Komentar