Basement FISIP Kotor Karena ‘Mahasiswanya Jorok-jorok’
Menumpuknya sampah di besment FISIP Unpas. |
Lengkong Besar, Pasoendan – Relokasi ruangan lembaga kemahasiswaan (LKm) dari Lengkong Tengah (LT) menuju basement ternyata telah menimbulkan babak persoalan baru bagi FISIP Unpas, yaitu berserakannya sampah sisa konsumsi mahasiswa di wilayah tersebut.
Sutrisno selaku Wakil Dekan II yang bertanggung jawab
atas persoalan fasilitas enggan menanggapi persoalan ini. Berdasarkan arahannya
Tim BPPM Pasoendan ditujukan langsung
kepada Ade Rahmat selaku Kepala Sub Bagian Rumah Tangga (KSBRT).
Menurut Ade Rahmat, persoalan sampah di wilayah basement memang telah menjadi masalah serius
semenjak aktivitas mahasiswa, khususnya Lembaga Kemahasiswaan terkonsentrasi di
wilayah tersebut. Meskipun petugas kebersihan yang ada telah diberdayakan,
ternyata hal itu belum mampu menyelesaikan masalah ini.
“Sayangnya
mahasiswa kita ini jorok-jorok. Saya sudah membuat pesan-pesan, himbauan, agar
paling tidak jangan mengotori. Tetapi mindset,
pola pikir, budaya kita ini susah, kesadaran mahasiswanya yang kurang,” Ujar
Ade Rahmat selaku Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga (KSBRT) saat ditemui di
ruangan KSBRT, Jumat (21/12).
Ade
Rahmat pun menuturkan seharusnya mahasiswa, khususnya Lembaga Kemahasiswaan
dapat menjaga kebersihan akan fasilitas yang telah diberikan. Jika dibandingkan
dengan Fakultas Hukum dan Kampus Unpas Pascasarjana, tingkat kesadaran
mahasiswa akan kebersihan di sana masih jauh lebih baik daripada FISIP Unpas.
Ia menambahkan bahwa ada upaya lain yang dapat
membantu menjaga kebersihan lingkungan, yaitu dengan menambah petugas khusus kebersihan
di wilayah basement.
“Jadi
di basement ini
belum ada petugas khusus, petugas membersihkannya hanya pagi-pagi saja.
Mudah-mudahan nanti ada petugas khusus dari universitas,” Pungkasnya.
Perihal jumlah fasilitas tempat
sampah yang disediakan, khusus untuk wilayah basement berjumlah
5 tong sampah. Masing-masing ditempatkan di Koperasi
Mahasiswa (Kopma) dan di setiap Lembaga Kemahasiswaan.
Sementara
petugas kebersihan yang dikerahkan berjumlah 9 orang. Masing-masing ditugaskan di bagian toliet dan lingkungan
FISIP Unpas.
Perlu ada Sinergi Antara Mahasiswa dengan Pihak Kampus
Dalam
wawancara terpisah Tuti salah seorang petugas kebersihan FISIP Unpas, menuturkan
bahwa meski tong sampah telah tersedia, mahasiswa
masih saja membuang sampah sembarangan. Tidak hanya itu, bahkan masih ada mahasiswa usil
yang mencoret-coret tembok toilet.
“Kalo
di besmen kan udah di
sediakan
tong sampah tapi tetep aja buang sampahnya
sembarangan. Terus di toilet juga suka ada anak-anak (mahasiswa) yang coret-coret tembok. Udah dihapus ditulis lagi,“ Tuturnya.
Tuti berharap ada perhatian dan kesadaran dari
mahasiswa untuk tidak membuang sampah sembarangan, agar petugas kebersihan dan
mahasiswa sama-sama memiliki sinergitas untuk menjaga lingkungan FISIP Unpas. (Dian)
Tapi min, ga setiap LKM itu punya tempat sampah. Sarana dan pra-sarana dari FISIP UNPAS nya juga kurang memadai sehingga masyarakat FISIP khususnya kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan lingkungannya. Memang himbauan sudah banyak ditempel di dinding, namun tetap saja apabila sarana dan prasarana nya kurang tidak akan membantu staff kebersihan dalam menangani kasus seperti yang disebutkan. Terkadang saya selaku salah satu mahasiswa FISIP pun bingung untuk buang sampah kemana karena tong sampah sudah penuh, tidak ada tindak lanjut setelah tong sampah penuh itu untuk ditaruh ke tps terdekat. Terima kasih
BalasHapus