Siaran Pers, Film GIE: Gairah Nalar Kritis Mahasiswa Era 65’
Berlangsungnya acara nobar film GIE di basement kampus FISIP Unpas |
Bandung, 29 Oktober 2018 -- Berlokasi di Basement Kampus FISIP Unpas 1 Jl. Lengkong Besar No. 68, pukul 18.00 WIB, BPPM Pasoendan menggelar acara Nonton Bareng yang dihadiri 50 orang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum.
Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke
– 90, dengan tema “Menerjang Api Pembaharuan” acara Nonton Bareng kali ini
sengaja mengangkat film GIE untuk menjadi intermezzo bersama akan hakikat
mahasiswa seutuhnya. Selain disuguhkan dengan film GIE yang sensasional penonton
juga mendapat kopi dan bala-bala (bakwan) gratis.
Antusiasme penonton menjadi bukti
bahwa masih ada gairah pergerakan dan mahasiswa yang berpikir kritis. Tidak
hanya menonton bersama, acara ini juga diisi dengan diskusi yang dipantik oleh
Virtous Setyaka mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Unpad. Selaras dengan
ucapan Soe Hok Gie “Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan”.
Virtous menekankan bahwa manusia ataupun mahasiswa pada hakikatnya haruslah berani
untuk menyatakan kenyataan bukan membenarkan kenyataan. Jika yang dihadapannya
salah maka katakanlah salah bukan berusaha untuk membalikkan fakta agar
kesalahan itu terlihat benar.
Hal tersebut dengan apik tertuang
dalam film Gie, dimana Gie dengan berani selalu menyatakan pendapatnya melalui
tulisan-tulisan yang mengkritik kesenjangan ekonomi yang semakin lebar pada era
transisi orde lama ke orde baru. Pemikiran-pemikiran Gie yang kritis menembus berbagai
batasan, baik politik, ekonomi maupun budaya. Gie pada saat itu membenci
perilaku para pemimpin yang sibuk dengan kemapanan mereka tapi tidak hirau
dengan kesengsaraan rakyat akibat manuver politik pada era tersebut. Maka dalam
diskusi, Virtous melihat kesenjangan ekonomi dan kemiskinan bukanlah takdir Tuhan
melainkan kontruksi sosial,maka kemiskinan dapat dimusnahkan.
“Saya optimis dengan adanya kegiatan
seperti ini akan membangkitkan kecerdasan mahasiswa, karena mahasiswa akan bertanya
mengapa film ini harus ditonton, apa sih yang bisa diambil dari film tersebut.
Belajar bisa dari apa saja termasuk dari film, tapi tidak cukup hanya nonton
film saja untuk bisa membangkitkan gairah mahasiswa agar berpikir kritis dan
memahami makna kehidupan. Dapat dilanjutkan dengan diskusi dan kegiatan lainnya
yang membangun daya nalar kritis mahasiswa dan bahkan bisa mengajak mahasiswa
untuk memahami bahwa dunia ini tidak baik – baik saja, jika tidak terlibat dalam
memperbaikinya maka akan menjadi korban.” Ujar Virtous menanggapi acara nonton
bareng film Gie.
Nantikan Nonton Bareng selanjutnya
bersama BPPM Pasoendan.
(NURIA)
(NURIA)
Beri Komentar