Sinestesia, Bukan Sebuah Kutukan!

pasoendan.co-- Sinestesia yang kita maksud disini bukanlah sebuah majas metafora, melainkan sebuah fenomena dalam otak yang ditemukan dalam 1:2000 manusia di dunia.

Sinestesia adalah kemampuan untuk dapat merasakan warna atau melihat suara. Orang-orang sinestesia biasanya dapat merasakan warna suatu suara, misalnya merasakan warna merah ketika mendengar suara di jalan raya, warna ungu ketika mendengar hujan, dsb.

Sinestesia biasanya sudah dapat dirasakan sejak dini. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa kasus pengidap sinestesia yang diasingkan dari lingkungan sekitar karena kesulitan bergaul. Padahal anak tersebut hanya belum terbiasa melihat warna dan tidak bisa mencurahkan kemampuannya karena takut dianggap aneh.

Keadaan sinestesia terjadi karena otak manusia memiliki sambungan neuron yang berbeda, atau memiliki sambungan ekstra dibandingkan otak pada umumnya. Selain karena faktor keturunan, adanya kelainan pada kromosom X (dalam sel perempuan) juga berdampak besar pada kondisi sinestesia.

Bagian psikologi dan psikiatri sekolah kedokteran di Hannover Jerman, melakukan penelitian pada 40 orang pengidap sinestesia. Mula-mula gelombang otaknya direkam dan dibandingkan dengan manusia normal. Dari situ sudah terlihat gelombang otak pengidap sinestesia lebih aktif daripada gelombang otak manusia normal.

Penderita sinestesia tidaklah sakit jiwa (walaupun keadaan unik ini sering diartikan dengan hal-hal mistis di Indonesia), malah mereka sebenarnya memiliki kemampuan mengingat yang sangat baik.

Ada empat jenis sinestesia, diantaranya adalah merasakan/melihat warna, pola atau bentuk, rasa dan aroma. Diantara keempat jenis sinestesia ini, kemampuan untuk merasakan atau melihat warna adalah yang paling sering terjadi.

Salah satu keuntungan yang mungkin dialami oleh pengidap sinestesia adalah otak yang lebih kreatif. Seorang ilmuan neurologi kognitif Vilayanur Ramachan berpendapat sinestesia merupakan mutasi genetik yang tidak hanya membuat seseorang merasakan sensasi yang tidak biasa, namun juga dapat memunculkan ide dan mendorong kreativitas yang lebih besar.

Jadi, daripada disebut kutukan karena berbeda sendiri dengan orang lain, kemampuan ini lebih tepat disebut dengan anugerah ya! Apa kamu juga pengidap sinestesia? Mulai sekarang, jangan malu-malu, yuk ekspolarasi diri kamu!

(jeje/berbagai sumber)