Header Ads

Pemira FISIP Unpas Pakai Sistem Elektronik

Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan, Sumardhani.
Lengkong Besar, BPPM – Pemilihan Umum Raya (Pemira) FISIP Unpas yang akan datang, rencananya akan memberlakukan sistem elektronik. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir surat suara tidak sah yang semakin banyak tiap tahunnya, juga untuk efisiensi waktu penghitungan surat suara sehingga pengumuman kandidat terpilih tidak memakan waktu lama.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Sumardhani beranggapan dengan adanya Pemira elektronik akan menarik minat mahasiswa untuk turut andil dalam kegiatan politik di kampus. “Dengan Pemira elektronik akan jadi cepat proses pemungutan suaranya, nantinya akan disediakan 4–5 buah komputer di dalam bilik suara untuk proses pemilihan umum sehingga mahasiswa tidak perlu antri lama,” ujarnya.

Sumardhani juga menegaskan bahwa pemira elektronik ini akan sulit untuk dicurangi. Menurutnya, dengan sistem elektronik yang menggunakan komputer dan programmer sehingga hacker akan kesulitan menembus sistem tersebut. “Saya sudah meminta kepada programmer agar programnya tidak bisa di-hack,” ujarnya.

Mahasiswa yang akan melakukan pemilihan terlebih dahulu memasukkan NRP-nya kemudian sistem di komputer tersebut akan memproses dan menginput data. Satu mahasiswa hanya mempunyai satu suara. Jika terdapat kecurangan dalam proses pemilihan umum misalnya satu mahasiswa memasukkan NRP temannya maka sistem akan mendeteksi dengan alat webcam yang sudah tersedia dilayar komputer. Sistem juga akan mendeteksi mahasiswa yang masih tercatat aktif dan non - aktif. Sehingga mahasiswa yang sudah akan wisuda tidak bisa login ke dalam sistem tersebut.

“Yang dapat mengakses sistem elektronik ini hanyalah Dekan FISIP Unpas, Ketua KPUM, Ketua DPM,” tambah Sumardhani. Diakuinya ini akan meminimalisir kecurangan dari berbagai pihak. Sehingga tidak akan terjadi polemik saat perhitungan suara nanti.

Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa yang keluar dan yang masuk tidak seimbang menyebabkan meningkatnya jumlah suara. Berangkat dari sana sistem ini dirancang untuk mengurangi beban kerja KPUM.

“Sosialisasi dan uji coba pemira dengan sistem berbasis IT ini, saya harap dapat berlangsung secepatnya, sekitar bulan ini,” ujar Sumardhani.

Sumardhani berharap dalam sosialisasi nanti jika ada kekhawatiran – kekhawatiran  dalam proses pemungutan suara dapat tersampaikan. Agar dapat meninjau ulang dan memperbaiki kekurangan  dari rencana pemira dengan sistem elektronik ini sesuai dengan harapan semua warga FISIP Unpas. (Nuria, Jeje)

Tidak ada komentar