Koalisi FISIP Bersatu vs Jong Pasundan, Siapa Menang?
Editorial, BPPM – Pemira FISIP Unpas 2016 ini boleh dibilang lebih sengit, ketat, dan kompetitif ketimbang Pemira tahun lalu. Tengok hasil Pemira Legislatif, Pasfor dikejar habis-habisan dengan perolehan suara Jong Pasundan yang mencapai 728 suara.
Saat KPUM melaksanakan penghitungan suara, Senin (2/5), pendukung Pasfor dan Jong Pasundan harap-harap cemas. Selama 9 jam, suara dua partai ini saling kejar-kejaran. Namun ujungnya Pasfor tetap unggul walau tipis enam angka yaitu 734 suara.
Sengitnya Pemira 2016 Berbeda dengan Pemira tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2008-2015 Pasfor selalu mendominasi perolehan suara. Pada kurun tersebut seolah tidak ada partai mahasiswa yang mampu menandingi partai biru itu. Tidak ada kesengitan terjadi. Arena politik Pemira jadi kurang menarik.
Pada kurun itu pula Jong Pasundan belum cukup dikatakan sejajar dengan kekuatan Pasfor. Hasil perolehan suara Pemira Legislatif 2015 menunjukkan Jong Pasundan kalah telak, saat itu mereka hanya memeroleh 325 suara, sementara Pasfor berjaya dengan 755 suara.
Tahun 2016 ini, Jong Pasundan mengalami kemajuan signifikan. Raihan suara mereka di Pemira Legislatif, naik melebihi angka 100 persen dari tahun 2015. Kebalikannya dengan Pasfor yang justru mengalami kemunduran. Apakah tahun ini mahasiswa ingin sesuatu yang berbeda? Wallahualam, yang pasti Jong Pasundan tahun ini seperti lebih siap daripada partai lainnya.
Pemira 2016 akan berlanjut di perebutan jabatan eksekutif. Partai yang lolos parliamentary threshold dari hasil Pemira Legislatif kemarin, yaitu Pasfor, Jong Pasundan, dan Pinus, bakal kembali adu kekuatan. Jabatan Presiden BEM dan Gubernur Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang jadi bidikan.
Strategi pemenangan sudah mereka persiapkan. Salah satunya bentuk koalisi Pasfor yang sepakat kerjasama dengan Pinus untuk mengangkat suara. Sedangkan Jong Pasundan lebih optimis tanpa membangun koalisi. Hasil Pemira Legislatif menjadi acuan tiap partai dalam memetakan strategi merebut ranah eksekutif.
Pasfor mungkin menyadari, tahun ini Jong Pasundan punya kekuatan besar di Pemira 2016. Karena itu, Pasfor bergabung dengan Pinus sebagai salah satu langkah mengamankan eksekutif. Kendati hasil Pinus di Pemira Legislatif kemarin terbilang kecil hanya 200 suara, tidak mustahil akan mendongkrak tajam perolehan suara.
Menarik untuk ditunggu, pembuktiannya di Pemira Eksekutif 12 Mei 2016 mendatang. Hitung-hitungan angka di Pemira memang hal pasti, tapi kalkulasinya tidak mutlak dipastikan dengan seberapa hebat partai merayu mahasiswa untuk memilih mereka, atau seberapa banyak partai memegang KTM mahasiswa. Setiap orang punya banyak faktor untuk menentukan pilihannya.
Terpenting adalah, partai yang bertarung jangan memandang mahasiswa hanya sebatas kumpulan angka. Mereka berjiwa, suaranya adalah bentuk aspirasinya. Mereka sadar memilih karena spirit membangun FISIP menjadi lebih baik. Karenanya, siapa pemenang nanti tidak ditentukan oleh partai mana yang lebih banyak suara, melainkan mereka yang mampu mengawal aspirasi mahasiswa.
Ingat, mahasiswa di sini hanyalah kumpulan orang yang dititipkan Orang tua-nya untuk mendapat pelajaran penting dan berharga dari kampusnya. Jangan sampai, hasil Pemira 2016 nanti tidak membawa perubahan apa-apa bagi kampus. (BPPM)
Saat KPUM melaksanakan penghitungan suara, Senin (2/5), pendukung Pasfor dan Jong Pasundan harap-harap cemas. Selama 9 jam, suara dua partai ini saling kejar-kejaran. Namun ujungnya Pasfor tetap unggul walau tipis enam angka yaitu 734 suara.
Sengitnya Pemira 2016 Berbeda dengan Pemira tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2008-2015 Pasfor selalu mendominasi perolehan suara. Pada kurun tersebut seolah tidak ada partai mahasiswa yang mampu menandingi partai biru itu. Tidak ada kesengitan terjadi. Arena politik Pemira jadi kurang menarik.
Pada kurun itu pula Jong Pasundan belum cukup dikatakan sejajar dengan kekuatan Pasfor. Hasil perolehan suara Pemira Legislatif 2015 menunjukkan Jong Pasundan kalah telak, saat itu mereka hanya memeroleh 325 suara, sementara Pasfor berjaya dengan 755 suara.
Tahun 2016 ini, Jong Pasundan mengalami kemajuan signifikan. Raihan suara mereka di Pemira Legislatif, naik melebihi angka 100 persen dari tahun 2015. Kebalikannya dengan Pasfor yang justru mengalami kemunduran. Apakah tahun ini mahasiswa ingin sesuatu yang berbeda? Wallahualam, yang pasti Jong Pasundan tahun ini seperti lebih siap daripada partai lainnya.
Pemira 2016 akan berlanjut di perebutan jabatan eksekutif. Partai yang lolos parliamentary threshold dari hasil Pemira Legislatif kemarin, yaitu Pasfor, Jong Pasundan, dan Pinus, bakal kembali adu kekuatan. Jabatan Presiden BEM dan Gubernur Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang jadi bidikan.
Strategi pemenangan sudah mereka persiapkan. Salah satunya bentuk koalisi Pasfor yang sepakat kerjasama dengan Pinus untuk mengangkat suara. Sedangkan Jong Pasundan lebih optimis tanpa membangun koalisi. Hasil Pemira Legislatif menjadi acuan tiap partai dalam memetakan strategi merebut ranah eksekutif.
Pasfor mungkin menyadari, tahun ini Jong Pasundan punya kekuatan besar di Pemira 2016. Karena itu, Pasfor bergabung dengan Pinus sebagai salah satu langkah mengamankan eksekutif. Kendati hasil Pinus di Pemira Legislatif kemarin terbilang kecil hanya 200 suara, tidak mustahil akan mendongkrak tajam perolehan suara.
Menarik untuk ditunggu, pembuktiannya di Pemira Eksekutif 12 Mei 2016 mendatang. Hitung-hitungan angka di Pemira memang hal pasti, tapi kalkulasinya tidak mutlak dipastikan dengan seberapa hebat partai merayu mahasiswa untuk memilih mereka, atau seberapa banyak partai memegang KTM mahasiswa. Setiap orang punya banyak faktor untuk menentukan pilihannya.
Terpenting adalah, partai yang bertarung jangan memandang mahasiswa hanya sebatas kumpulan angka. Mereka berjiwa, suaranya adalah bentuk aspirasinya. Mereka sadar memilih karena spirit membangun FISIP menjadi lebih baik. Karenanya, siapa pemenang nanti tidak ditentukan oleh partai mana yang lebih banyak suara, melainkan mereka yang mampu mengawal aspirasi mahasiswa.
Ingat, mahasiswa di sini hanyalah kumpulan orang yang dititipkan Orang tua-nya untuk mendapat pelajaran penting dan berharga dari kampusnya. Jangan sampai, hasil Pemira 2016 nanti tidak membawa perubahan apa-apa bagi kampus. (BPPM)
Hhhhmmm...semakin lama berkuasa cenderung semakin korup...
BalasHapus