Tidak Ikut Aksi, Mahasiswa FISIP Unpas Dianggap Kurang Kritis

Terlihat mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas) Bandung mengenakan almamater khas dengan warna hijau lumut yang sedang melakukan aksi demo di depan Kampus Unpas II Tamansari, Selasa (1/3) di Jalan Tamansari.

Bandung, BPPM - Kurangnya partisipasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (FISIP Unpas) dalam aksi menolak Revisi UU KPK (RUU KPK) dinilai mengecewakan.

Billy Gustiawan selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unpas mengutarakan rasa kecewanya. "Kalau dari FISIP bicara massa memang tidak terlalu banyak, saya sedikit kecewa juga karena mahasiswa sekarang tidak merespon dengan baik," ujarnya.

Tidak hanya kecewa, Billy mengaku mahasiswa FISIP Unpas kurang kritis terkait aksi perihal RUU KPK. "Mahasiswa saat ini kurang kritis kalau tentang aksi seperti ini, seharusnya bisa lebih mengkritisi lagi setiap perubahan," katanya.

Beberapa mahasiswa mengaku tidak dapat mengikuti aksi karena bentrok dengan waktu kuliah. Muhammad Farhan (HI'15) mengungkapkan ketidakterlibatannya karena sibuk dengan kuliah. "Tadi diajak kumpul jam 12.00 siang di Unpas Lengkong, sedangkan jam satu siang ada jadwal kuliah jadi sayang kalau ditinggalin," ujarnya.

Di sisi lain, Rianawati (IK'15) mengungkapkan bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa tidak efektif karena tidak akan menyelesaikan masalah. "Aksi yang turun ke jalan itu malah bikin macet, kalau sudah seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah. Seharusnya mahasiswa menyuarakannya dengan tulisan supaya lebih enak dan sopan atau audiensi sehingga solusi langsung tersampaikan," katanya.
Aksi penolakan RUU KPK sendiri berlangsung empat jam hingga pukul 19.00 WIB di jalan Wastukencana, Selasa (1/3). Aksi juga sempat ditolak warga karena asap pembakaran ban yang mengganggu penjualan sehingga aksi berpindah tempat ke jalan Tamansari. (Melani)