Mempererat Kerjasama, Hima-HI Hadirkan Dubes Kazakhstan
Lengkong Besar, BPPM -- Kuliah umum “Prospek Potensi Peluang dan Hambatan dalam Peningkatan Hubungan Kerjasama Bilateral Indonesia dan Kazakhstan” telah diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Hima-HI). Hima-HI berhasil menghadirkan langsung Duta besar (Dubes) Kazakhstan untuk indonesia, Ashkat Orazbay, di Aula Suradiredja, Unpas Lengkong Besar, Jumat (10/4).
Ashkat Orazbay ingin mempererat kerjasama Kazakhstan dengan
Indonesia dalam bidang ekonomi. Menurutnya, Indonesia di masa depan akan menjadi
negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-lima di dunia. “Indonesia merupakan negara yang paling besar di Asia, Indonesia
memiliki wilayah yang baik, itu adalah dasar yang kuat untuk membina hubungan
strategis di masa yang akan datang,” ungkap Ashkat saat pidato.
Kendati Marisi (HI’13), sempat menyatakan pesimisnya
terkait produk yang akan di ekspor melihat kondisi Indonesia sendiri. “Apa
yang membuat Kazakhstan mau bekerjasama dengan Indonesia, saya agak pesimis
dengan Indonesia, terkait dengan ekspornya,” ungkapnya.
Untuk menjawab pertanyaan mahasiswa yang diwakili Marisi,
Novriady Wijaya, Deputy Director For Africa and Middle East, yang juga alumni FISIP
Unpas memberikan penjelasanya mengenai kerjasama Indonesia dan
Kazakhstan. “Tidak perlu khawatir, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 57,8
persen di tahun 2013, itu melebihi target yang ingin dicapai,” jelasnya.
Novriady menjelaskan pula latar belakang pelaksanaan Joint
Economic Mission, Indonesia membuka akses pasar di negara-negara
non-tradisional (kawasan
Afrika, Asia Selatan, Asia Tengah, Amerika Tengah dan Latin). Fungsinya, lanjut Novriady, untuk promosi perdagangan, promosi inward ataupun outward
investment, promosi ketenagakerjaan (skilled labour), dan promosi pariwisata.
Untuk itu, saat ini Indonesia dan Kazakhstan telah membuat
komisi Kerjasama Ekonomi dan Konsultasi Bilateral Indonesia-Kazakhstan pada
tingkat Menteri Luar Negeri. (Resha)
Beri Komentar