Terlambat Perwalian Penyebab Jadwal Kuliah Bentrok
Lengkong Besar, BPPM -- Satuan Bidang Akademik dan Pelayanan (SBAP) melalui staffnya, Edi Sumantri, meminta mahasiswa FISIP Unpas agar tidak terlambat melakukan perwalian. Hal itu bisa membuat sistem penjadwalan mata kuliah mahasiswa menjadi terganggu dan mengakibatkan bentrokan jadwal pada kegiatan belajar mengajar mahasiswa serta dosen.
“Jadwal kuliah bentrok itu terjadi karena banyak mahasiswa, bahkan sampai setengah jumlahnya perwaliannya terlambat,” kata Edi pada Rapat Dengar Pendapat bersama Lembaga Kemahasiswaan (LKm) FISIP Unpas. Selasa (17/2) di ruang rapat Dekanat.
Edi mengaku pihaknya kewalahan dengan banyaknya mahasiswa yang terlambat melakukan perwalian. Menurut Edi, perwalian menjadi momen pendataan mata kuliah yang diambil mahasiswa. Jika tidak ada yang terlambat, database tersebut tidak akan menganggu jadwal mata kuliah. “Kalau terlambat, maka pasti akan terjadi bentrok bahkan di universitas lain pun akan sama,” katanya.
Selain itu, staff SBAP lainnya, Agus mengatakan sebab lain yang membuat pembuatan jadwal mata kuliah menjadi sulit diatur. “Jam mengajar dosen yang harus disesuaikan dengan jumlah kelas dan mahasiswa juga menjadi masalah,” ujarnya.
Menanggapi penjelasan SBAP, Presiden BPPM Resha Harpina menginginkan Fakultas agar membuat sistem perwalian secara online untuk mencegah mahasiswa yang terlambat melakukan perwalian. “Dengan cara tersebut, bisa lebih mudah,” katanya.
Menindak-lanjuti, Wakil Dekan III, Sumardhani, rencananya Jumat (20/2) nanti bersama SBAP akan mengundang SBAP Fakultas Teknik untuk mencari jalan keluar masalah yang kerap terjadi tiap masa perwalian. Sementara itu, SBAP FISIP Unpas meminta kepada seluruh jajaran LKm untuk menginformasikan kepada mahasiswa agar tidak terlambat melakukan perwalian. (Fajar)
“Jadwal kuliah bentrok itu terjadi karena banyak mahasiswa, bahkan sampai setengah jumlahnya perwaliannya terlambat,” kata Edi pada Rapat Dengar Pendapat bersama Lembaga Kemahasiswaan (LKm) FISIP Unpas. Selasa (17/2) di ruang rapat Dekanat.
Edi mengaku pihaknya kewalahan dengan banyaknya mahasiswa yang terlambat melakukan perwalian. Menurut Edi, perwalian menjadi momen pendataan mata kuliah yang diambil mahasiswa. Jika tidak ada yang terlambat, database tersebut tidak akan menganggu jadwal mata kuliah. “Kalau terlambat, maka pasti akan terjadi bentrok bahkan di universitas lain pun akan sama,” katanya.
Selain itu, staff SBAP lainnya, Agus mengatakan sebab lain yang membuat pembuatan jadwal mata kuliah menjadi sulit diatur. “Jam mengajar dosen yang harus disesuaikan dengan jumlah kelas dan mahasiswa juga menjadi masalah,” ujarnya.
Menanggapi penjelasan SBAP, Presiden BPPM Resha Harpina menginginkan Fakultas agar membuat sistem perwalian secara online untuk mencegah mahasiswa yang terlambat melakukan perwalian. “Dengan cara tersebut, bisa lebih mudah,” katanya.
Menindak-lanjuti, Wakil Dekan III, Sumardhani, rencananya Jumat (20/2) nanti bersama SBAP akan mengundang SBAP Fakultas Teknik untuk mencari jalan keluar masalah yang kerap terjadi tiap masa perwalian. Sementara itu, SBAP FISIP Unpas meminta kepada seluruh jajaran LKm untuk menginformasikan kepada mahasiswa agar tidak terlambat melakukan perwalian. (Fajar)
Beri Komentar