Tergerus Zaman, Budaya Sunda Harus Dilestarikan!
Lengkong Besar, BPPM -- Departemen Komunitas Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unpas menyelenggarakan seminar Kebudayaan Sunda
dengan tema “Wani Nyunda Wani Nyakola
Duriat ka Agama”, Rabu (11/2) di Aula Suradireja. Acara tersebut bertujuan untuk
menyadarkan masyarakat Sunda yang nilai kesundaannya mulai luntur tergerus
zaman.
Dalam
seminar ini, pemateri Adit Barli dari DPP Paguyuban
Sundawani menjelaskan masyarakat Sunda harus berani menghadapi situasi apapun dan
jangan mau mengalah. “Urang Sunda itu bukan penakut,” tegasnya.
Adit melanjutkan, bahwa urang Sunda harus mau berjuang melawan zaman. Kebudayaan Sunda akan bertahan jika masyarakatnya mau ngamumule (melestarikan). "Ini perjuangan kita, ayo kita bangun sama-sama," serunya.
Ketua
Pelaksana, Tria, menjelaskan tujuan seminar ini pun untuk lebih memperkenalkan
kebudayaan Sunda mengingat kita kuliah di Universitas Pasundan yang berdiri di
tanah Sunda. Selain itu acara ini juga dimaksudkan agar urang Sunda mau
memperkenalkan kebudayaan Sunda bagi orang non-sunda.
Tria
berharap, dengan seminar urang Sunda kemudian mau memberanikan diri untuk
memperkenalkan kebudayaan Sunda serta melestarikan budaya Sunda.
Tria berpendapat mahasiswa di Unpas, nilai kesundaannya sudah kurang karena ada beberapa orang Sunda tapi tidak
bisa berbahasa sunda.
Salah
satu peserta, Sonny (IK’13) menilai acara ini bagus terutama pematerinya yang
lantang dalam menyampaikan pidato kebudayaan sehingga peserta dapat
termotivasi.
Seminar tersebut dihadiri sebanyak 115 mahasiswa menggunakan ikat kepala khas Sunda. Tidak ketinggalan, pemateri pun sempat mengajari peserta cara menggunakan ikat kepala tersebut dengan benar. (Rilo)
Beri Komentar