Seminar Birokrasi dan TI, Pemahaman Mahasiswa Soal E-Goverment
Lengkong Besar, BPPM -- Seminar birokrasi dan TI yang diselenggarakan oleh Hima-AN
FISIP Unpas dipadati oleh peserta seminar. Tercatat 179 peserta mahasiswa dan umum
menghadiri seminar bertemakan “Implementasi E-Goverment di Indonesia” di aula
Suradiredja Kampus 1 Unpas Lengkong. Rabu (25/2).
Seminar
tersebut menghadirkan Dirjen E-Government Depkominfo Indonesia Ir. Firmansyah Lubis, M.IT, Kepala Diskominfo Jabar, Dr. Dudi Sudrajat Abdurachim, M.T, dan Kepala Diskominfo Bandung, H. Aos W. A Bintang, S.E, M,Si.
Menurut Ir. Firmansyah Lubis, M. IT reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (bussines process), dan sumber daya manusia aparatur.
"Sedangkan untuk tata kelola keamanan E-Government Indonesia perlu adanya kebijakan dalam keamanan informasi," katanya.
Firmansyah mengatakan, untuk mendukung keamanan informasi E-Government Indonesia, Direktorat Keamanan Informasi telah membentuk Government Computer Emergency Respon Team (Govt-CERT) pada tahun 2012.
Menurut Ir. Firmansyah Lubis, M. IT reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (bussines process), dan sumber daya manusia aparatur.
"Sedangkan untuk tata kelola keamanan E-Government Indonesia perlu adanya kebijakan dalam keamanan informasi," katanya.
Firmansyah mengatakan, untuk mendukung keamanan informasi E-Government Indonesia, Direktorat Keamanan Informasi telah membentuk Government Computer Emergency Respon Team (Govt-CERT) pada tahun 2012.
Dudi
Sudrajat, Kepala Diskominfo Jawa Barat, mengatakan bahwa tidak
mungkin ada pelayanan publik tanpa IT. Menurutnya, saat ini penggunaan IT di
masyarakat tidak bisa dipisahkan. "Apalagi berdasarkan survei, 48% masyarakat membawa gadget ke toilet, 35%
ketika tidur, 70% selama makan, bahkan 9% orang masih bisa
membuka gadget ketika interview,” ungkapnya.
Kepala Diskominfo Bandung, Aos
W. A Bintang, mengatakan bahwa alasan
penerapan E-Goverment adalah untuk efisiensi dan keefektifan waktu. “Intinya
kecepatan pelayanan,” katanya. Ia menambahkan, saat ini Bandung sedang dalam
pembangunan Bandung Smart City (BSC).
Gubernur Hima-AN, Yogi Jati Ramanda, mengkritisi implementasi E-Goverment di Indonesia untuk saat ini masih
amburadul meskipun mengalami
kemajuan. Ia mengatakan, pelayanan yang diberikan pemerintah untuk masyarakat
perkotaan dan pedesaan tidak merata. “E-Goverment
pusat dan daerah mereka punya otonomi sendiri. Terutama bagi yang di Kabupaten
masih jadul, pengurusan sesuatu lama,”
ungkapnya.
Ia berharap, dengan adanya seminar itu bisa mengajak mahasiswa untuk ikut berpikir bagaimana cara memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. “Tentunya dengan dibarengi informasi dan informatika yang mumpuni,” tambahnya.
Ia berharap, dengan adanya seminar itu bisa mengajak mahasiswa untuk ikut berpikir bagaimana cara memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. “Tentunya dengan dibarengi informasi dan informatika yang mumpuni,” tambahnya.
Ketua Pelaksana,
M. Rian Aprilianto, menjelaskan tujuan diadakannya
seminar adalah mengenalkan mahasiswa kepada E-Goverment yang diaplikasikan
untuk setiap instansi pemerintahan.
“Untuk menciptakan SDM yang lebih maju dan mengerti teknologi. Karena output dari jurusan Administrasi Negara akan menjadi public service yang kinerjanya akan lebih baik jika ditunjang dengan E-Goverment atau penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik,” katanya.
“Untuk menciptakan SDM yang lebih maju dan mengerti teknologi. Karena output dari jurusan Administrasi Negara akan menjadi public service yang kinerjanya akan lebih baik jika ditunjang dengan E-Goverment atau penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan
oleh peserta lain, Risma Karismayanti (AN’13). “Suatu hari nanti diharapkan kita
bisa menciptakan pemerintahan yang baik seperti yang telah disampaikan melalui
good government,” katanya. (Riany, Ruli)
Beri Komentar