Mahasiswa dan Lembaga Harus Harmonis
Opini, Sigembrot -- Dalam pembahasan ini mungkin terdapat pro-kontra untuk mahasiswa. Banyak sekali orang yang memandang lembaga kampus itu secara formalitas. Tentunya tidak, di sini saya melihat program kerja kampus yang semakin berkembang di setiap periode. Memang di sini ada mahasiswa yang apatis terhadap lembaga, tetapi saya ingin mempertanyakan apakah anda pernah merasakan kegiatan acara yang di buat oleh lembaga?
Lembaga pun pada saat membuat kegiatan selalu menyosialisasikannya kepada mahasiswa kenapa anda tidak mencobanya, dan kenapa sekarang ada mahasiswa yang apatis? Karna banyak mahasiswa yang apatis karena kurang sepakat dalam hal kecil dan selalu mempersulit diri sendiri dengan ideologinya.
Dengan adanya kotak saran, mahasiswa yang kurang puas dengan program lembaga bisa memasukan sarannya atau bisa mendatangi sekretariat lembaganya. Tapi pada kenyataanya kotak saran itu hanya terisi sedikit, dan bagaimana dengan sisanya yang apatis? Dia hanya menikmati sistem yang ada tanpa keinginan membantu mereka dan hanya bisa mengeluh terus menerus.
Saya menganalisa hal ini, ada kesan tidak harmonis antara mahasiswa dengan lembaga ataupun seorang mahasiswa yang berprofesi di lembaga yang tidak respect dengan lembaga lain. Ya, memang aneh kalau dilihat. Ada yang beranggapan inilah atau itulah tanpa melihat sebuah realitanya, yang ditakutkan jika seperti itu adalah kurangnya partner kerja dalam hal informasi, selalu ada rasa ketidaksukaan, selalu mempertahankan ideologi diri sendiri tanpa mau menerima asumsi dari orang lain, selalu men-judge ini itu dan lain-lain.
Membutuhkan keharmonisan dalam kampus kita sendiri bisa melalui respeknya melihat lingkungan kampus, peka terhadap sekitar, harus bisa menerima kegiatan-kegiatan dalam lembaga agar merasakan hasil kinerja mereka dan bila ada ketidaksesuaian, mahasiswa wajib memberikan masukan tetapi dengan rasional. (Sigembrot)
Lembaga pun pada saat membuat kegiatan selalu menyosialisasikannya kepada mahasiswa kenapa anda tidak mencobanya, dan kenapa sekarang ada mahasiswa yang apatis? Karna banyak mahasiswa yang apatis karena kurang sepakat dalam hal kecil dan selalu mempersulit diri sendiri dengan ideologinya.
Dengan adanya kotak saran, mahasiswa yang kurang puas dengan program lembaga bisa memasukan sarannya atau bisa mendatangi sekretariat lembaganya. Tapi pada kenyataanya kotak saran itu hanya terisi sedikit, dan bagaimana dengan sisanya yang apatis? Dia hanya menikmati sistem yang ada tanpa keinginan membantu mereka dan hanya bisa mengeluh terus menerus.
Saya menganalisa hal ini, ada kesan tidak harmonis antara mahasiswa dengan lembaga ataupun seorang mahasiswa yang berprofesi di lembaga yang tidak respect dengan lembaga lain. Ya, memang aneh kalau dilihat. Ada yang beranggapan inilah atau itulah tanpa melihat sebuah realitanya, yang ditakutkan jika seperti itu adalah kurangnya partner kerja dalam hal informasi, selalu ada rasa ketidaksukaan, selalu mempertahankan ideologi diri sendiri tanpa mau menerima asumsi dari orang lain, selalu men-judge ini itu dan lain-lain.
Membutuhkan keharmonisan dalam kampus kita sendiri bisa melalui respeknya melihat lingkungan kampus, peka terhadap sekitar, harus bisa menerima kegiatan-kegiatan dalam lembaga agar merasakan hasil kinerja mereka dan bila ada ketidaksesuaian, mahasiswa wajib memberikan masukan tetapi dengan rasional. (Sigembrot)
Beri Komentar