Header Ads

Adukan Masalah, Mahasiswa AN Lakukan Aksi "Menolak Bungkam"


Lengkong Besar, BPPM -- Sejumlah perwakilan mahasiswa Administrasi Negara (AN) mengadakan aksi dialog “Menolak Bungkam” terhadap permasalahan akademik, kurikulum, dan pelayanan administrasi yang terjadi di Jurusan AN. Dialog ini mengundang Ketua Jurusan, Ikin Sodikin dan Wakil Dekan III, Sumardhani.
“Menolak bungkam, intinya adalah mengajak mahasiswa untuk kritis terhadap penyelenggaraan akademik, terhadap proses belajar-mengajar, dan peka melihat berbagai fenomena secara dewasa,” kata Ronald seperti disebutkan dalam rilis Jurusan AN.
Hal yang dibahas dalam dialog, lanjut Ronald, meliputi pemutakhiran kurikulum, perwalian, laboratorium, gelar kesarjanaan, serta tingkat kehadiran dosen di AN. Dialog sendiri digelar di ruang rapat Dekanat, Rabu (11/2).
Gubernur Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (Hima-AN), Yogi dalam sambutannya mengatakan mahasiswa harus kritis. “Forum ini mesti dimanfaatkan untuk mengeluarkan unek-unek agar Jurusan Administrasi Negara lebih baik,” tuturnya.
Dalam dialog, sebanyak 16 permasalahan diajukan mahasiswa kepada pihak Jurusan. Diantaranya menyoal kejelasan gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara yang dipertanyakan namanya. Mahasiswa AN menginginkan gelar S.Sos diubah menjadi S.AN.
Mahasiswa menginginkan nama gelar baru tersebut lantaran Perguruan Tinggi lain sudah melakukan pengubahan gelar. Bahkan pada Jurusan Administrasi Bisnis FISIP Unpas pun, sudah bergelar sesuai bidang keilmuannya.
Ketua Jurusan, Ikin Sodikin, menjelaskan bahwa pengajuan gelar S. AN sebetulnya telah diusulkan ke Rektor saat Jurusan masih diketuai Dr. Uyat, bahkan sejak Ikin menjabat periode 2008-2012 hingga sekarang, pihaknya telah mengusulkan sedikitnya dua kali ketika Rektor masih dijabat Didi Turmudzi.
“Menindaklanjuti keinginan mahasiswa (AN-red), tentu akan segera ditindaklanjuti surat susulan ke Rektor,” tegas Ikin.
Ikin menambahkan, daftar masalah yang diajukan mahasiswa, dalam dialog seluruhnya akan ditindaklanjuti. Bahkan 8 permasalahan diantaranya dinyatakan beres. Adapun masalah yang belum terselesaikan, semuanya memerlukan keterlibatan Fakultas. (j)
Berikut 8 masalah yang dinyatakan beres (terbentuk kesepahaman dua pihak):
1.      Konversi mata kuliah.
2.      Informasi akademik dapat diakses online.
3.      Pemutakhiran kurikulum.
4.      Parameter dosen memberi nilai hasil mata kuliah.
5.      Laboratorium ketinggalan zaman.
6.      Ristek.
7.      Dukungan Jurusan dalam kegiatan kemahasiswaan.
8.      Info lainnya, misal tentang isu wisuda seorang mahasiswa.
Berikut 8 masalah yang dinyatakan belum beres atau perlu penanganan Fakultas:
1.      Gelar lulusan AN.
2.      Dosen Wali yang tidak membimbing saat perwalian.
3.      Mata kuliah pilihan digiring staf untuk dialihkan ke mata kuliah lain.
4.      Ujian susulan UTS saling lempar tanggung jawab.
5.      Tindakan kepada dosen yang tingkat kehadirannya di bawah 75 persen.
6.      Pencantuman nilai UAS dan UTS agar tidak sekedar melihat nilai mutu.
7.      Angket evaluasi dosen tidak berarti.
8.      Semester Pendek sebagai ruang membantu mahasiswa.

Tidak ada komentar