Visi-Misi Calon Dekan Jangan Hanya di Banner
Meskipun mahasiswa tak memiliki hak
suara dalam menentukan dekan terpilih, namun sebagai calon pimpinan fakultas
kedepan haruslah dikenali oleh mahasiswa maupun staf kampus lainnya. Sebagian
mahasiswa menyayangkan proses pemilihan yang begitu tertutup. Tak ada
penyampaian visi-misi para calon dekan secara langsung didepan mahasiswa atau
warga kampus lainnya seperti pemilihan periode kemarin. Visi-misi hanya sekadar
tersosialisasi lewat tulisan di banner (20/11).
Sumardhani selaku ketua panitia pemilihan dekan menjelaskan
bahwa sosialisasi visi-misi dilakukan pada saat selesai penjaringan dan tidak
di depan mahasiswa. “Karena di rapat senat yang memilihnya, bukan mahasiswa, jadi
sosialisasinya hanya kepada Senat,” tuturnya.
Mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi
Negara 2013, Erwin Ismawi ikut menanggapi jalanya prosen pemilihan dekan yang
baru. Ia tidak sepakat bila sosialisasi visi-misi calon dekan hanya kepada
senat. Ia mengatakan walaupun mahasiswa tidak punya hak suara tetapi tetap
perlu mengenali calon dekanya dengan diadakanya sosialisasi visi-misi secara
langsung. “Harusnya kayak sistem periode
sebelumnya, ada sosialisasi biar mahasiswanya juga mengetahui track record calon dekan walaupun bukan
kita yang milih, dari pada masang stand
banner palingan cuma dilihat doang harusnya lebih sosialisasi lagi ke
mahasiswa biar lebih mengenal calon dekannya,” jelasnya.
Dilain tempat, Ramta (IK’ 10)
mengatakan alangkah lebih baik bila para calon dekan tersebut tak hanya
menyampaikan visi-missi di banner,
tetapi juga menjelaskan langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk mencapai
visi-misinya, secara langsung di depan mahasiswa.
“Sebenarnya visi dan misi supaya
FISIP bertaraf internasional itu baik. Visioner
bisa dibilang, tetapi hal tersebut harus dijelaskan secara lebih rinci,
ada langkah-langkah yang dilakukan serta
fase-fase yang harus dilewati, karena kalau melihat kondisi di FISIP Unpas
sekarang kan, baik dari segi fasilitas dan pelayanan masih jauh rasanya untuk
mencapai FISIP yang bertaraf
internasional,” tambah Ramta.
Iwan Gunawan, salah satu bakal calon
dekan turut menanggapi hal tersebut. Menurutnya, sosialisasi langsung dihadapan
mahasiswa serta karyawan FISIP adalah hal yang lebih baik. “Yang namanya pemimpin harus dikenal, apalagi
diketahui secara mendalam itu lebih baik lagi. Pemimpin ini kan yang akan
mengurusi fakultas,” pungkasnya. Namun, metode sosialisasi visi-misi dekan
tergantung pada panitia pemilihan. Ia melontarkan panitialah yang membuat
metode sosialisasi seperti itu (melalui banner). (Iqbal)
Beri Komentar