Menteri Susi “Popeye” si Pelaut
Opini, Rezeki -- Menteri Kelautan dan
Perikanan, Susi Pudjiastuti atau yang biasa di sapa Susi ternyata memiliki gaya
layaknya Popeye si pelaut. Ya, Popeye tokoh film kartun itu, si pelaut bertato
pembela kebenaran. Menteri Susi pun ternyata memiliki tato di kaki kanannya sekaligus
perokok pula. Dan hal ini, menimbulkan kontroversi di mata masyarakat.
Sebagian masyarakat tidak
simpatik dengan perilaku menteri ini. Ia seorang wanita namun dia adalah perokok
dan memiliki tato di bagian tubuhnya. Bahkan saat melihat di media televisi,
ketika acara pengenalan para menteri hari minggu (26/10/2014) kemarin di Istana
Negara. Ibu Susi yg diumumkan sebagai menteri ini, menyempatkan dirinya
merokok. Bahkan, ketika berbincang dengan wartawan, ia tak segan sambil
merokok. Hal ini tentu menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Namun ditekankan bahwa
setiap manusia berhak menentukan gaya hidupnya sendiri. Gaya hidup sebetulnya
tidaklah berpengaruh terhadap jiwa social seseorang. Ini terlihat dalam rekam
jejak Ibu Susi Pudjiastuti yang sudah membantu ribuan siswa tak mampu di aceh
pasca tsunami tahun 2004. Itu tentu menunjukkan kepedulian beliau terhadap
sesama. Karenaya, sebaiknya masyarakat tidak hanya menilai seorang menteri dari
satu sudut pandang atau dalam hal ini penampilannya saja. Karena faktanya, menteri
yang kelihatanya baik, bahkan ia seorang agamawan pun bukan tidak mungkin akan
tetap melakukan tindak kejahatan seperti korupsi.
Media televisi juga
mengabarkan pendapat mantan menteri kelautan dan perikanan Sharif Cicip
Sutarjo, ia mengaku tak ambil pusing dengan gaya penerusnya, Susi Pudjiastuti.
Ia berfikir positif bahwa Susi kelak mempunyai hasil kerja yang baik. “Itukan
style masing-masing. Yang penting, kerjanya nanti mesti bagus,” begitulah
kata-kata yang dilontarkan mantan menteri kelautan dan perikanan sebelumnya,
Sharif Chicip Suutarjo.
Susi
Pudjiastuti Hanya berijazah SMP
Selain bahwa Menteri Susi
ini adalah seorang perokok dan memiliki tato. Hal unik lainnya dari Menteri Susi ini adalah,
ternyata ia hanya seorang tamatan SMP saja. Sebenarnya, ia sempat mengenyam
pendidikan SMA juga di Jogja. Namun, karena kecelakaan lalu lintas yang membuat
kakinya patah, membuat ia terpaksa menghentikan pendidikannya.
Hari ini, banyak masyarakat
mempertanyakan bagaimana bisa, seorang yang hanya lulusan SMP bisa menjadi
menteri? Masyarakat seakan dibuat ragu melihat latar pendidikan SMP-nya Susi,
apakah bisa membawa aspek kelautan dan perikanan Negara menjadi maju.
Namun bagi saya pribadi,
persoalan latar pendidikan seorang menteri bukanlah tolak ukur yang adil.
Karena yang perlu menjadi perhatian adalah, seberapa besar menteri sudah pernah
memberikan dampak positif bagi masyarakat ataupun negara dalam kehidupannya.
Dan yang perlu di perhatikan
oleh masyarakat bahwa Susi Pudjiastuti ini telah memenuhi semua persyaratan
untuk jadi seorang menteri. Tidak pernah disebutkan kalau persyaratan menjadi
menteri haruslah berijazah minimal SMA atau memiliki sederet gelar akademik.
Pilihan presiden Jokowi jatuh padanya bukan tanpa alasan, Susi Pudjiastuti dinilai
berhasil mengembangkan bisnis hasil tangkapan ikan laut, dan didistribusikannya
ke berbagai daerah bahkan, mengekspornya ke benua Asia dan America.
Di Negara Indonesia,
orang-orang beranggapan seseorang yang punya gelar pendidikan yang sederet bisa
punya pangkat, jabatan, dan kekayaan. Namun, anggapan tersebut dimentahkan oleh
Menteri Susi yang hanya merupakan lulusan SMP. Pendidikan formal bagi Susi
mungkin tidak penting, karena yang lebih inti dari pendidikan adalah, kemauan
seseorang untuk belajar dan bekerja keras di manapun itu.
Jadi sebaiknya ibu Susi
Pudjiastuti tidak terlalu merespon akan apa yang di katakan masyarakat dan
tetap fokus pada tugasnya menjadi menteri kelautan dan perikanan. Sekaligus
membuktikan kepada masyarakat yang tidak simpatik kepada ibu Susi, bahwa ibu
Susi yang hanya lulusan SMP dan berpenampilan tidak terlalu baik mampu
menjalankan tugas sebagai menteri kelautan dan perikanan. Julukan “Susi si
Pelaut” sebenarnya di ambil dari “Popeye si pelaut” dimana Popeye sosok pelaut
bertato dan menggunakan cerutu di mulutnya merupakan seorang pembela kebenaran. (Rezeki Tosica, IK 2014)
Saya rasa pendidikan itu penting bagi sosok seorang menteri , karna menteri adalah salah satu unsur sikap cermin ke indonesiaan ,terlepas dari aspek pengalaman dan pola pikir bukan juga dilahat dari tidak korupsinya seseorang ,238 juta lebih rakyat yang di Indonesia tetapi mengapa harus memilih seseorang yg lulusan SMP ? saya rasa masih banyak orang yang berkopenten dibidangnya dengan sesuai keteria pendidika dan contoh tauladan yang baik dan cerminan yang baik bagi bangsanya agar terpupuk rasa semangat untuk mengenyam pendididkan yang lebih tinggi ,
BalasHapus