Header Ads

Mahasiswa Harus Kritis, Aspiratif, dan Progresif

Lengkong Besar, BPPM -- Pelatihan Jurnalistik Dasar atau “Training in House” yang diselenggarakan Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Unpas, antusias diikuti 40 peserta Anggota Baru dan beberapa perwakilan Lembaga Kemahasiswaan (Lkm), di Aula Suradiredja, 28-29 Oktober kemarin. Kegiatan ini bertujuan menciptakan karakter mahasiswa yang kritis.

“Dengan kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan dan mewujudkan jurnalis muda yang kritis, aspiratif dan progresif agar pers dapat mengontrol jalannya kinerja Lkm dan kampus, serta membuat mahasiswa melek terhadap keadaan sosial dan kampus,” kata Presiden BPPM, Ipah Rosipah, usai acara, Selasa (29/10).

Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, empat materi dasar yaitu, Penulisan Berita dan Wawancara; Fotografi Jurnalistik; Tata Letak Surat Kabar; dan Manajemen Organisasi, disampaikan oleh ahlinya kepada peserta. Seperti pemateri yang terlihat saat itu adalah Zaki Yamani, wartawan senior Pikiran Rakyat.

Seorang peserta, Irlan (IK’13), merasa senang telah mengikuti kegiatan tersebut. Ia mengaku banyak mendapat ilmu pengetahuan baru. “Gak hanya materinya saja yang saya dapat, tapi juga rasa kerjasama, kekeluargaan, dan bersosialisasi. Saya mulai ngerti tugas menjadi wartawan,” katanya.

Hal serupa juga dikatakan Opik (IK’13). Mahasiswa berambut cepak ini pun mengapresiasi kegiatan tersebut. “Hebat, jadi banyak dapat pengalaman, lah. Terus bertambah ilmu juga. Senang, ya, ada rasa kekeluargaannya,” ujarnya. 

Ketua Pelaksana Acara, Novi Rachmawati, mengatakan kegiatan “Training in House” ini merupakan wadah bagi mahasiswa FISIP Unpas, khususnya anggota BPPM yang berminat menjadi jurnalis. “Banyak di antara mereka yang ingin jadi jurnalis, makanya kita membuka acara ini untuk mewadahi,” katanya.

Abdul Basir, salah satu pengurus BPPM, berharap Anggota Muda tidak menjadikan organisasinya sebagai tempat tongkrongan semata, tetapi harus jadi sarana belajar dan diskusi. Ia pun ingin semua anggota dapat bertahan. “Harus kuat mental bertahan sampai akhir,” ujarnya. (f)

Tidak ada komentar