Mahasiswa Unpas Lengkong Keluhkan Parkiran Sempit

Lengkong Besar, BPPM -- Mahasiswa kampus I Universitas Pasundan (Unpas) Lengkong yang menggunakan sepeda motor, mengeluhkan sarana parkir di kampus Lengkong yang dinilai sempit. Mereka menginginkan area tempat parkir ditata ulang bahkan diperluas.

 

Stevie (IK ’09) salah satu mahasiswa yang mengeluhkan sarana parkir tersebut, menganggap tempat parkir ini kurang diperhatikan karena banyaknya sepeda motor yang diparkir sembarangan.  Selain itu, ia pun menyarankan adanya penambahan lahan agar tempat parkir tidak terlalu padat. ”Beli lahan buat parkiran khusus anak-anak Unpas, biar gak “bleber” di basement,” ujarnya saat di wawancarai di pelataran parkir, Jumat (14/10) kemarin.

Hal yang serupa dikatakan Saeful (IK ’09), menurutnya tempat parkir yang sempit ini bisa memakan waktu ketika mahasiswa hendak mengeluarkan motor. Disamping itu, ia menambahkan perlu adanya penataan ulang lahan parkir dan bila memungkinkan ditambah area parkir.

Sempitnya lahan parkir ini, menimbulkan dampak terhadap motor yang diparkirkan. Stevie salah satu yang merasakan dampak  tersebut mengaku motornya pernah tergores akibat terkena motor lain yang memaksakan diparkir. Begitupun dengan Saeful, ia mengatakan dampak sempitnya tempat parkir ini memungkinkan tergoresnya motor terjadi.

Petugas parkir  Unpas Lengkong, Dede, turut berkomentar mengenai sempitnya lahan parkir ini. “Motor makin banyak tempat parkir segini-gini aja,” terangnya. Ia pun menjelaskan kapasitas kendaraan yang seharusnya parkir di basement sekitar 300 kendaraan, tetapi pada setiap harinya kendaraan yang parkir di basement bisa melampaui itu. Kondisi serupa pun tidak jauh berbeda dengan tempat parkir di sampingsungai Cikapundung. Disana, kapasitas tempat parkir sekitar 100 kendaraan, sedangkan motor  yang parkir pun rata-rata perharinya 100 motor.

Menanggapi masalah parkir, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(FISIP) Unpas, Aswan Haryadi, tidak mempunyai solusi terkait masalah ini. ”Kita tidak punya solusi karena lahan cuma segini-gininya,” ujarnya.  

Aswan mengatakan Fakultas sudah pernah membenahi masalah parkir ini yaitu dengan memindahkan tempat parkir mobil yang dahulu berada di basement menjadi ke atas (halaman kampus-red), tetapi hal tersebut belum bisa menyelesaikan masalah tempat parkir ini. 

Aswan mempunyai niat untuk mengatasi masalah parkiran ini dengan memberikan alternatif, salah satunya dengan membeli lahan yang berada di belakang (dekat laboratorium FISIP-red), namun hal itu cukup sulit karena membutuhkan dana yang besar. Walaupun demikian, semua itu kembali lagi pada Universitas, karena hal ini wewenang Universitas. “Niat sudah ada, tapi tinggal realisasinya,” katanya. (Fajar)